Termasuk rasa sakit di lengan yang menerima suntikan.
Hal lainnya yang dilaporkan adalah kelelahan, nyeri otot, demam, dan kedinginan, setelah menerima suntikan.
Jika sudah disuntik Moderna, apakah masih perlu 'booster'?
Baca juga: Bocoran Soal SKD, TIU, TKP CPNS 2021, Pelajari Jika Ingin Lulus
Moderna berharap suntikan 'booster' lebih lanjut akan disetujui di Amerika Serikat bulan depan.
Menurut Moderna, studi dari tiga kandidat 'booster' yang berbeda diperlukan untuk menginduksi respons antibodi yang kuat terhadap varian virus COVID-19, termasuk Gamma, Beta dan Delta.
Modern mengatakan di saat dosis vaksin yang lebih tinggi mungkin memainkan peran dalam meningkatkan daya tahan, pihaknya sudah puas dengan perlindungan yang terlihat pada 'booster' dosis rendah.
Moderna telah menguji versi dosis 50 mikrogram yang lebih rendah dari vaksinnya, tetapi tidak mengesampingkan 'booster' 100 mikrogram yang juga tengah diuji.
Fakta tentang Sinovac dan AstraZeneca yang Banyak Disuntikkan ke Orang Indonesia
Indonesia saat ini kebanyakan menggunakan vaksin jenis Sinovac dan AstraZeneca untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Dua vaksin ini masing-masing memiliki keunggulan tersendiri untuk menangkal virus corona.
Baca juga: Kisah Cinta Pak Tarno dan Pramugari, Terungkap Alasan Pak Tarno Tak Mau Orang Tahu Istri Mudanya
Vaksin ini telah memenuhi standar internasional dengan melewati uji klinik tahap ketiga dan digunakan banyak negara.
Di Indonesia, penggunaan vaksin Sinovac dan AstraZeneca sudah mendapatkan izin BPOM dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan boleh dipergunakan.
Vaksin Sinovac (CoronaVac)
Indonesia menjadi satu negara pengguna vaksin Sinovac dalam ranngka memerangi virus corona atau Covid-19.
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan farmasi asal China tersebut sebetulnya bernama CoronaVac.