F-5 Tiger II dirancang untuk menawarkan keserbagunaan dan keunggulan besar selama operasi udara-ke-darat dan udara-ke-udara.
Baca juga: Tudingan Invasi Rusia Tak Kunjung Terjadi, Bantuan Senjata Canggih dari Barat Sudah Banjiri Ukraina
Badan pesawat F-5 Tiger II diperpanjang untuk mengakomodasi mesin J85 yang bertenaga dan lebih banyak bahan bakar.
Persenjataan F-5 Tiger
F-5 Tiger II dilengkapi dengan sejumlah sistem elektronik, yaitu sistem kontrol penerbangan otomatis (AFCS), tampilan head-up (HUD), dan peralatan bantu lainnya.
F-5E Tiger II dipersenjatai dengan dua meriam pontiac M39A2 20 mm. M39A2 adalah meriam otomatis laras tunggal dan dapat menembakkan amunisi pada kecepatan 1.500 rpm.
Empat rudal udara-ke-udara AIM-9 Sidewinder dan dua rudal udara-ke-permukaan AGM-65 Mavericks serta roket dipasang pada tujuh titik pesawat.
Pesawat ini juga dipersenjatai dengan bom besi terarah, munisi bom cluster CBU-24/49/52/58, tabung bom napalm, dan bom selebaran M129.
Cerita dari F-5 Tiger
Pesawat tempur F-5 Tiger merupakan pesawat pertama yang dibeli Indonesia pada 1980-an dalam kondisi baru dan digunakan untuk menjaga dan menegakkan kedaulatan negara di udara.
Setelah berkiprah selama 35 tahun, pesawat dinyatakan "pensiun" dan dijadikan monumen di beberapa tempat di Indonesia sebagai sarana edukasi dan rekreasi masyarakat.
Dilansir dari tniau.mil.id, gelombang pertama armada F-5 E/F Tiger II mulai tiba di Indonesia pada 21 April 1980.
Sebanyak 8 dari 16 unit pesawat diangkut dengan menggunakan pesawat C-5A Galaxy milik Military Airlift Command USAF yang diterbangkan langsung dari AS.
Sedangkan sisanya dikirim pada 5 Juli 1980. Selanjutnya pesawat dirakit kembali di Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi dengan melibatkan teknisi dari TNI AU.
Misi F-5 Tiger "Sang Macan"
Sejak kedatangan pertama kalinya di Indonesia, F-5 Tiger yang dijuluki "Sang Macan" ini dilibatkan dalam sejumlah operasi dan latihan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).