Murid SD Piatu di Samarinda 'Diusir' Guru karena Tak Punya Ponsel dan Seragam, Menangis saat Pulang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat mengunjungi murid SD di Samarinda, Kaltim, yang diduga diusir oleh gurunya, Senin (6/6/2022).

Murid itu berjalan menuju pinggir jalan depan sekolah, lalu menangis sambil memeluk tasnya.

2. Tak punya ponsel dan seragam sesak

Musdalifah dan adiknya Merlin (9) merupakan anak piatu.

Keduanya ditinggal ibunya sejak tiga tahun lalu.

Sementara ayahnya dipenjara karena terjerat kasus pidana.

Akhirnya, dia dan adiknya tinggal bersama tantenya Siti Manuwatah (37) di sebuah rumah kayu sederhana di Jalan Pangeran Bendahara Gang Pertenunan RT 02 Kelurahan Tenun, Kecamatan Samarinda Seberang.

Siti punya empat anak.

Ditambah dua Musdalifah dan adiknya, sehingga dia merawat enam anak di rumah tersebut bersama suaminya.

Baca juga: Outfit Luna Maya, Ternyata dari Harga Ratusan Juta Hingga Ratusan Ribu, Penampilannya Tetap Stylish

Baca juga: Desy Ratnasari Akhirnya Angkat Bicara soal Hubungannya dengan Nassar, Terungkap Permintaan Khusus

Baca juga: Bacaan Doa Pendek ini Sungguh Dahsyat, Anak Tidur Nyenyak dan Tidak Rewel di Malam Hari

Baca juga: 12 Bacaan Doa Paling Dahsyat Dalam Al Quran, Termasuk Mendatangkan Harta Sebumi Ilmu Selangit

Baca juga: Arti Khusnul Khotimah dan Husnul Khatimah Termasuk Doa untuk Orang Meninggal Lengkap Arti dan Latin

Pekerjaan suaminya hanya serabutan.

Saat belajar online, Musdalifah awalnya menggunakan sebuah ponsel bekas.

Karena sering error, dia selalu ketinggalan pelajaran.

"Dia punya HP. Tapi sering error. Mati hidup mati hidup saat belajar online sampai rusak, enggak bisa pakai lagi," kata Siti.

Selama itu pula, keponakannya tak bisa belajar online karena tak ada ponsel.

Siti mengaku tak punya uang untuk membeli yang baru.

Lebih kurang setahun berjalan, saat pembelajaran tatap muka dibuka, giliran seragam sekolah Musdalifah yang kekecilan.

Halaman
1234

Berita Terkini