BANGKAPOS.COM - Dikalangan pekerja milenial, istilah WFH, WFO, hingga WFC sudah tak asing lagi terdengar.
Semenjak pandemi Covid-19 melanda, istilah tersebut mencuat menggambarkan lokasi tempat para pekerja melakoni profesinya.
Seperti yang kita tahu, sejak Februari lalu Indonesia beberapa kali menerapkan pembatasan sosial, termasuk bagi kantor-kantor dan perusahaan.
Istilah WFH pun sudah lebih dulu muncul.
WFH adalah singkatan dari Work from Home.
Secara harfiah, WFH diartikan sebagai kegiatan bekerja dari rumah dengan begitu karyawan tak perlu datang ke kantor untuk bekerja, mereka bisa bekerja dari rumah.
Selang beberapa bulan setelahnya istilah WFO pun timbul.
Padahal, aktivitas ini sudah dari dulu dilakukan, namun tak diberi istilah seperti sekarang.
Sekarang istilah WFO yang merupakan singkatan dari Work From Office sudah dekat di telinga masyarakat.
WFO muncul saat pekerja sudah boleh masuk ke kantor, biasanya para pekerja diberi opsi akan menuntaskan pekerjaannya dirumah atau ke kantor.
Tak sedikit pula perusahaan yang memberi pilihan tersebut kepada para karyawannya, mengingat masih adanya kasus Covid-19.
Selanjutnya adalah WFC, kegiatan yang satu ini pun telah menjadi tren di berbagai kalangan.
WFC yang merupakan singkatan dari Work From Cafe mulai banyak digaungkan karena ternyata bisa menjadi opsi yang memungkinkan untuk dilakukan oleh para pekerja.
Bukan tanpa alasan, bekerja di kafe memberikan vibes yang berbeda sehingga mampu mengusir rasa jenuh dan bosan yang melanda.
Tak jarang pula ini dijadikan sebagai ajang mencari inspirasi bagi sebagian orang.
Banyak perusahaan pun sadar bahwa bekerja tak harus dilakukan dari kantor.
Kebijakan WFH, atau kebijakan kerja jarak jauh baik penuh waktu atau saat kapan pun di waktu ternyata membuat banyak pekerja merasa nyaman.
Bahkan meski pandemi di banyak negara sudah dianggap mereda, WFH atau WFC adalah konsep yang dipastikan akan tetap dipertahankan.
Bahkan, ada perusahaan yang mulai berani memberlakukan arti WFH secara permanen, namun hanya untuk departemen tertentu.
Dengan permanen, WHF adalah bisa dilakukan selamanya tanpa batas waktu.
Mereka yang mendapatkan keistimewaan permanen WFH adalah pekerja IT, penulis, editor, software engineer, dan sebagainya.
WFH artinya bukan berarti tidak masuk kantor, melainkan pekerjaan dapat diselesaikan di mana saja dengan menggunakan teknologi dan informasi.
Kelebihan WFH adalah efisiensi kelebihan WFH adalah memang mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi.
Hal ini tentu saja untuk mendukung keseimbangan dari karyawan untuk mengimbangi antara kehidupannya dan juga pekerjaan sebagai salah satu karyawan di suatu perusahaan.
Banyak karyawan selama ini merasa kurang bertemu dengan keluarga. WFH adalah solusinya, sehingga karyawan pun tak perlu mengambil cuti.
Karyawan dengan skema kerja WFH artinya memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dibandingkan harus bekerja datang ke kantor setiap hari. B
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)