BANGKAPOS.COM - Nampaknya Biasa Saja, Ternyata Ini Manfaat Jeruk Nipis Saat Makan Soto, Tips Sehat dr. Zaidul Akbar
Sudah menjadi hal yang biasa jika sedang makan soto selalu memakai jeruk nipis, bahkan juga sedap dicampur pada bakso.
Sebagian dari kita mungkin tak menyadari kenapa setiap makanan soto ada jeruk.
Baca juga: Minuman Ampuh Atasi Kolesterol dan Darah Tinggi, dr Zaidul Akbar Berikan Penjelasan
Baca juga: Ini Manfaat Minum Rebus Serai, Jahe dan Kunyit Sebelum Tidur, Begini Cara Membuatnya
Bahkan banyak yang memakai jeruk dan dicampurkan kedalam soto untuk membuat semakin nikmat dimakan.
Namun tahukan kamu jika jeruk nipis berpengaruh positif untuk kesehatan, khusunya kolesterol.
Penggagas kampanye Jurus Sehat Rasulullah, dr Zaidul Akbar mengatakan pemakain jeruk nipis sangat cocok untuk soto karena dapat memperbaiki enzim.
"Kenapa orang makan soto pakai jeruk nipis? karena sotonya sudah habis enzimnya, sotonya kalau anda lihat kan dipanasin kasih santan segala macam gitukan kurang lebih lah, kasih beginian (jeruk nipis) supaya dapat enzimnya," ujarnya seperti dikutip dari ngajaksehat.
dr Zaidul Akbar mengatakan dengan adanya jeruk nipis di dalam soto ada enzim yang akan menyeimbangkan kolesterol. Hal ini lah mengapa selalu ada jeruk saat makan soto.
"Jadi kata kuncinya apa? di sini (jeruk nipis) ada enzim, kalau enzim anda itu baik maka dia akan menyeimbangkan kolesterol, itu sebabnya ketika anda minum jeruk nipis dikasih madu kayak begini kolesterolnya lama-lama turun, karena apa? enzimnya dibenerin," jelasnya
Tanpa Obat, Begini Cara Mengatasi Kolesterol, Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar
Bagaimana cara menurunkan kolesterol dan darah tinggi secara cepat serta alami tanpa obat?
Pertanyaan ini mungkin banyak ditanyakan sebagian orang, Umumnya bagi yang menderita kedua penyakit ini perlu membuat beberapa perubahan signifikan dalam hidup anda.
Penggagas kampanye Jurus Sehat Rasulullah dr Zaidul Akbar membagikan resep ampuh obati kolesterol dan darah tinggi.
Ia menyebutkan cara terbaik untuk hal itu ialah kelapa muda.
"Guru saya tu cerita dan dia bukan sembarangan guru, dia peneliti, dia punya 11 penelitian dan semuanya jurnal terindeks fokus level Q1, gak main-main, Apa coba yang diteliti? yang diteliti cuma kelapa muda," katanya.