BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Pernyataan politisi PDI Perjuangan terkait hubungan Jokowi dengan PDI Perjuangan retak ditanggapi langsung oleh Staf Khusus Sekretaris Negara Faldo Maldini.
Menurut Faldo, apa yang disampaikan oleh Adian Napitupulu yang tak memiliki bukti tersebut bisa mengarah kepada fitnah.
Kalau terkait ditolaknya jabatan presiden 3 periode merupakan hanya perbedaan pandangan saja.
Dan perbedaan pandangan merupakan hal yang biasa. Bahkan Faldo sendiri pernah berbeda pandangan dengan pimpinan partainya.
"Itu biasa. Saya kira Bang Adian bukan orang yang nunduk-nunduk kalau hati dan pikirannya tidak sama dengan apa yang terjadi," kata Faldo, Rabu, (25/10/2023).
Namun ia menyayangkan apa yang disampaikan oleh Adian Napitupulu tersebut. Menurutnya Adian tak perlu menyampaikannya ke publik kalau tidak memiliki bukti yang jelas.
"Kami sayang Bang Adian. Beliau politisi yang layak jadi teladan. Kalau nggak ada bukti, bisa jadi fitnah," kata Faldo.
Lanjut Faldo, perbedaan pandangan antara Ketua Umum PDIP Megawati dengan Presiden Jokowi bukan merupakan alasan untuk terpecah.
Kedua orang tersebut merupakan negarawan yang memiliki kesabaran revolusioner.
"Sekarang, Pak Jokowi tentu masih hormat kepada Bu Mega. Jadi, bukan hal yang perlu digosok-gosok terus," pungkasnya.
Sebelumnya Adian mengungkapkan alasan retaknya hubungan Jokowi dengan PDI Perjuangan.
Adian menduga masalah ini terjadi PDIP menolak wacana tentang masa jabatan presiden jadi 3 periode.
Kata Adian penolakan tersebut harus dilakukan PDI Perjuangan karena alasan melanggar konstitusi.
"Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023).
Adian menegaskan PDIP selalu ingin menjaga konstitusi lantaran hal tersebut berkaitan dengan keselamatan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.