Menurutnya, aksi bullying sudah terjadi berulang kali sejak 5 bulan terakhir.
MU mengaku bullying dan dilecehkan satu minggu sekali.
Bahkan ia juga kerap dimintai uang jajan oleh teman-temannya.
Ancaman lebih lanjut datang saat MU memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke sekolah, di mana videonya akan disebar jika dia berani melaporkan.
Pada akhirnya, ia memberanikan diri untuk mengadu ke sekolah.
"Saya pernah dipukul, celana pernah dirobek. Kawan yang lain tidak ada yang membela. Guru di dalam kelas juga tidak melarang." imbuhnya.
"Saya sempat laporan ke guru. Tapi tidak ada pembelaan dari sekolah," tegas MU.
Dibawa ke Rumah sakit Jiwa
Kakak kandung MU, CP (24), menjelaskan bahwa adiknya mengalami dampak serius, mengalami trauma dan depresi pasca-kejadian ini.
Bahkan, MU tidak masuk sekolah sejak Jumat (1/12/2023) hingga hari ini.
Korban kini malah ingin pindah sekolah.
"Adik saya Jumat pagi merasakan depresi hingga pukul 02.00 WIB."
"Sejak Jumat adik saya tidak masuk sekolah. Adik saya di-bully sejak beberapa hari yang lalu," tutur CP, dikutip dari Tribunbandarlampung.com.
CP menambahkan, sebelumnya ia telah mendatangi sekolah guna meminta kejelasan.
Akan tetapi teman maupun pihak sekolah tidak memberikan jawaban yang memuaskan.