Berita Pangkalpinang

Wanita Ini Terpaksa Open BO di Pulau Bangka dengan Tarif Rp400 Ribu, Awalnya Ditawari Jadi LC

Penulis: Evan Saputra CC
Editor: Teddy Malaka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wanita open bo

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Wanita Ini Terpaksa Open BO di Pulau Bangka dengan Tarif Rp400 Ribu, Awalnya Ditawari Jadi LC.

Bukan kali pertama seorang wanita yang tertipu oleh oknum yang mengajak bekerja ke Pulau Bangka dengan berbagai iking-iming.

Si antaranya ialah bekerja sebagai pemandu lagu hingga bekerja di kafe. Namun malah harus jual diri untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membayar utang.

Kasus serupa kembali terjadi, kali ini menimpa seorang wanita berumur dua puluh tahunan yang terpaksa bekerja di suatu lokalisasi berkedok kafe di Pulau Bangka.

Sebut saja Bunga, perempuan tersebut awalnya diajak bekerja ke Pulau Bangka oleh seorang teman dari tempat asalnya.

Bunga mau-mau saja karena ketika diajak bekerja ke Pulau Bangka cuma diminta menjadi pekerja di salah satu kafe sebagai peneman minum tamu atau kerap disebut LC.

Kepada Bangkapos.com, Bunga bercerita tidak tahu lagi mau cari kerja di mana dan akhirnya bertanya kepada teman yang mengajaknya merantau ke Pulau Bangka.

"Awalnya aku nanya-nanya kerjaan sama teman, terus diajak lah kesini, dia bilang kan, ga BO (jual diri), emang di sini ga diharuskan open BO, cuma ga tahunya (ternyata) pendapatan kita itu dari hasil BO kita," kata Bunga melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (5/12/2023).

Bunga sudah bekerja di Pulau Bangka belum lama dan baru mengetahui pendapatnya berasal dari open BO setelah bekerja.

Bayaran mess yang terlampau mahal sekitar Rp650 ribu membuat pekerja di kafe tersebut mau tidak mau, suka tidak suka harus membuka layanan open BO demi menutupi pendapat dan biaya kebutuhan.

"Tapi kan pikiran aku tu kalau ga open BO ga masalah lah, eh, ga tahunya pas sampe sini harus ada bayaran per bulan uang mes Rp650 ribu," katanya.

Untuk semua keperluan itu, Bunga tidak bisa hanya mengandalkan uang tips dari hasil menemani tamu minum-minum yang besarannya cuma berkisar Rp100 ribu saja tanpa gaji pokok bulanan.

Sehingga, selama bekerja di Pulau Bangka, Bunga mengaku sudah pernah membuka jasa open BO satu kali dengan tarif Rp400 ribu demi menutupi kebutuhannya.

"kita cuma dibayar R400 ribu aja, itu pun Rp400 ribu bagi dua, untuk kita nerima Rp200 ribu aja," ungkapnya.

"Sekali pas aku tahu bayarannya aku udah ga mau lagi makanya aku hubungi pacar ku minta tolong dia," lanjutnya.

Halaman
123

Berita Terkini