Perang Iran vs Israel

Rusia Murka Dengar Israel Mau Balas Dendam, Kirim Jet Tempur Sukhoi-35 dan Arhanud Canggih ke Iran

Editor: fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ilustrasi: Jet tempur Sukhoi-35. Rusia dilaporkan secara diam-diam mengirimkan bantuan jet Sukhoi-35 dan alat tempur canggih lainnya ke Iran setelah mendengar Israel bersikeras mau balas serangan ke Teheran.

Untuk itu, Amerika Serikat meminta Israel untuk tidak membalas serangan Iran yang bertajuk Operasi Janji Sejati pada Minggu (14/4/2024) lalu.

Pemimpin sejumlah negara Arab termasuk Rusia juga telah meminta kedua pihak untuk menahan diri guna menghindari eskalagi perang lebih besar di kawasan itu.

Dilaporkan, Dewan Perang Israel mendesak Tentara Israel (IDF) untuk menyerang balik Iran atas serangan ke negara pendudukan tersebut.

Dalam pembalasannya atas serangan di konsulat mereka di Damaskus, Suriah, Iran menyerang Israel menggunakan ratusan drone dan sejumlah rudal balistik.

Terkait situasi yang terjadi, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dilaporkan memberi tahu rekannya dari Amerika, Lloyd Austin, kalau Israel tidak punya pilihan selain merspons serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Situs web Ibrani Walla, mengutip sumber yang mengetahui rincian kontak antara Austin dan Gallant, melaporkan kalau Gallant menegaskan bahwa Israel tidak akan dapat menerima kenyataan baru di mana rudal balistik diluncurkan Iran ke wilayahnya tanpa serangan balasan.

Sumber tersebut mengindikasikan bahwa Gallant menekankan bahwa Israel juga tidak akan bisa menerima situasi di mana Iran membalas serangan Israel di Suriah.

Sementara itu, Austin menyampaikan kepada Gallant pesan serupa dengan pesan yang disampaikan Presiden AS Joe Biden kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu.

Baik Biden maupun Austin sama-sama menekankan kalau segala sesuatu harus dilakukan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut.

Pemerintahan Biden dan beberapa sekutu Barat Israel mendesak pemerintah Netanyahu untuk tidak terburu-buru melancarkan serangan balik, karena hal itu dapat menyebabkan eskalasi regional,.

Para pejabat AS mengatakan bahwa Presiden Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Netanyahu selama panggilan telepon antara keduanya pada Sabtu kalau ia harus mempertimbangkan dengan penuh "kehati-hatian dan strategis" soal bagaimana cara merespons serangan Iran tersebut.

Biden menyarankan agar Netanyahu tidak membalas serangan Iran, menurut situs Walla.

Duta Besar Rusia untuk Israel, Anatoly Viktorov, memperingatkan akan terjadinya perang besar di Timur Tengah jika Israel merespons serangan Iran.

Para pejabat Israel mengatakan kalau Netanyahu sempat menolak gagasan tanggapan langsung terhadap Iran saat rapat dewan perang pada Minggu, setelah adanya panggilan telepon dari Presiden AS yang menuntut agar Israel tidak membalas serangan Iran.

Namun belakangan, Netanyahu kembali menggelar sesi rapat Dewan Perang Israel setelah para menteri kabinet Israel mendesak agar IDF segera menyerang balik Iran.

(Tribunnews.com/Reka Alfa Dwi Putri/Namira Yunia/Febri Prasetyo/Hasiolan Eko P Gultom/oln/khbrn/royanews)

Berita Terkini