BANGKAPOS.COM - Banjir lahar dingin dari Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menimbulkan banyak korban jiwa.
Kejadian banjir lahar dingin Gunung Marapi ini terjadi setelah hujan deras melanda tiga kecamatan, yaitu Canduang, Sungai Pua, dan IV Koto, sejak Sabtu (11/05/2024).
Hingga Minggu (12/5/2024) siang, upaya evakuasi korban masih terus dilakukan.
Berikut adalah beberapa fakta mengenai dampak banjir lahar Gunung Marapi di Sumatera Barat.
1. Korban Banjir Bandang di Sumbar: 31 Meninggal, 46 Luka-luka.
Update terbaru bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pukul 16.00 WIB, ada 31 korban meninggal dunia dan 46 luka-luka, Minggu (12/5/2024).
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, mengatakan jumlah korban meninggal dunia ini berdasarkan update terbaru yang didapat pihaknya.
"Korban meninggal ini tersebar di RS Bhayangkara, RSAM Bukittinggi dan Puskesmas Kayu Tanam," ujarnya saat meninjau lokasi bencana di kawasan Lembah Anai, Tanah Datar.
Wakapolda Sumatera Barat (Sumbar) Brigjenpol Gupuh, menjelaskan perkembangan terkini dampak banjir bandang pada Sabtu (11/5/2024).
"Korban meninggal ini tersebar di RSAM Bukittinggi dan Puskesmas Kayu Tanam," ujar Brigjenpol Gupuh.
Lebih lanjut, Wakapolda menyebut ada sebanyak 15 orang yang masih dalam pencarian.
Pencarian 15 orang ini sedang dilakukan oleh pihak BPBD, Basarnas, TNI dan Polri.
2. Ratusan Kepala Keluarga Terdampak
Ratusan bangunan dan ratusan Kepala Keluarga (KK) Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat terdampak banjir lahar dingin.
Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, mengatakan data sementara bangunan yang terdampak sekitar 100 lebih.