Perang Israel vs Palestina

Bantuan Kemanusian dari Indonesia Diinjak-injak Penjarah Israel, Menteri Retno: Ini Upaya Sistematis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menyampaikan pernyataan Indonesia dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/1/2024) waktu setempat (Rabu 23/1/2024 WIB).

"Indonesia mengutuk keras blokade dan perusakan yang dilakukan oleh warga sipil Israel terhadap bantuan kemanusian dari masyarakat internasional bagi warga Gaza" tulis Kementrian Luar Negeri Indonesia di akun Twitternya.

"Pembiaran yang dilakukan oleh aparat keamanan Israel membuktikan posisi Israel yang terus mencoba menghalangi dengan berbagai cara penyaluran bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza. Tindakan tersebut seharusnya ditindak dengan tegas dan dipastikan tidak terulang lagi" tulisnya lagi.

"Jaminan kelancaran bantuan kemanusiaan sangat penting . Dewan Keamanan harus memastikan jaminan dari Israel bagi kelancaran pemberian bantuan kemanusiaan, guna mencegah memburuknya katastropi kemanusiaan di Gaza" tambah Kemenlu RI.

Baca juga: Kondisi Pengungsi Palestina Memprihatinkan, Kota Rafah Hancur Lebur Digempur Israel

Bak Kota Hantu

Kota Rafah di Jalur Gaza saat ini seperti kota hantu setelah serangan membatibuta tentara Israel.

Para pengungsi meninggalkan distrik itu dengan kondisi mengenaskan, kelaparan, kehausan, dan kebingungan.

Mereka tidak tahu harus berlindung ke mana, lantaran Rafah menjadi satu-satunya rumah teraman bagi 1,2 juta pengungsi Palestina.

Sebelum tentara Israel melancarkan serangan, tentara Israel sempat memerintahkan warga Rafah untuk segera mengevakuasi diri.

Sebagai gantinya Israel menjanjikan telah menyiapkan lokasi penampungan di wilayah Muwasi yang berada di dekat pantai Palestina.

Tak berselang lama dari itu Militer Israel mulai melancarkan serangan udara dengan menembakkan sejumlah rudal ke Kota Rafah.

Militer Israel mengatakan 10 proyektil telah diluncurkan dari Rafah di Gaza selatan menuju area menuju Kerem Shalom yang merupakan tempat keluar masuknya truk bantuan kemanusiaan.

Serangan ini yang kemudian memaksa 80.000 orang berbondong-bondong meninggalkan Rafah demi menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Suasana tenda pengungsi di Kota Rafah Palestina. Menjelang invasi ke kota tempat lebih dari 1 juta pengungsi Palestina berlindung itu, ribuan tentara cadangan Israel akan dikerahkan menuju Gaza. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jelang Invasi Israel ke Rafah, Ribuan Tentara Termasuk Brigade Yiftah dan Carmeli Dikerahkan ke Gaza, https://www.tribunnews.com/internasional/2024/04/25/jelang-invasi-israel-ke-rafah-ribuan-tentara-termasuk-brigade-yiftah-dan-carmeli-dikerahkan-ke-gaza?page=all. Penulis: Muhammad Barir (MAHMUD HAMS / AFP)

Mereka dengan susah payah meninggalkan Rafah, bahkan selama tiga hari terakhir arus orang yang berjalan kaki atau menggunakan kendaraan hingga menimbulkan kemacetan.

Migrasi ini juga turut membuat Rafah yang dulunya ramai dihuni jutaan warga Palestina kini sepi bak kota hantu.

UNRWA, badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina mengatakan dalam tiga hari terakhir sekitar 80.000 orang telah meninggalkan Rafah.

Baca juga: Unmuh Gelar Aksi Bela Palestina, Serentak di 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Halaman
1234

Berita Terkini