BANGKAPOS.COM--Pemerintah Kota Pangkalpinang bersama unsur forkominda mulai dari pihak kepolisian hingga kejaksaan sepakat dan berkomitmen berantas keberadaan geng motor di Pangkalpinang dengan melakukan penanganan secara serius.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Unu Ibnudin, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya penolakan keberadaan geng motor yang meresahkan masyarakat.
Dalam apel deklarasi penolakan geng motor di Alun-Alun Kota Pangkalpinang pada Kamis (16/1/2025), Unu menegaskan bahwa Pemkot Pangkalpinang siap bersinergi dengan Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan Polres Pangkalpinang untuk menciptakan situasi keamanan yang kondusif.
“Kami mendukung penuh langkah-langkah Polda Babel dan Polres Pangkalpinang untuk menindak tegas keberadaan geng motor.
Kolaborasi ini penting demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ujar Unu.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif menciptakan kota yang aman dan bebas dari gangguan kriminalitas.
“Sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat adalah kunci utama,” tambahnya.
Prihatin
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Pangkalpinang, Erwandy, menyatakan keprihatinannya terhadap fenomena geng motor yang melibatkan anak-anak sekolah.
Menurutnya, perilaku tersebut tidak hanya mencoreng citra dunia pendidikan tetapi juga merusak masa depan generasi muda.
“Kami sangat prihatin dengan fenomena ini. Perilaku tersebut tidak hanya merugikan para pelajar, tetapi juga mencoreng citra dunia pendidikan. Oleh karena itu, kami akan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” ujar Erwandy kepada Bangkapos.com, Kamis (16/1/2025).
Sebagai langkah awal, Dindikbud Pangkalpinang akan memperkuat pengawasan di lingkungan sekolah dan menggelar program edukasi tentang bahaya geng motor.
Program ini bertujuan menyadarkan siswa mengenai dampak negatif geng motor dari sisi hukum, keselamatan, hingga ancaman terhadap masa depan mereka.
Erwandy juga menegaskan pentingnya keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam pengawasan perilaku anak-anak di luar sekolah.
Melalui dialog dan pertemuan rutin, Dindikbud berharap dapat meningkatkan kesadaran kolektif untuk mencegah perilaku destruktif di kalangan pelajar.