Sosok Priguna Anugerah Pratama alias PAP Dokter PPDS Unpad yang Bius Lalu Rudapaksa Keluarga Pasien

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOKTER PPDS UNPAD - Priguna Anugerah Pratama adalah inisial PAP, seorang dokter PPDS Unpad yang membius FH, anggota keluarga pasien lalu merudapaksanya. Priguna Anugerah Pratama berusia 31 tahun dan sudah memiliki istri. Dia dikabarkan menikah pada 2023.

Peristiwa perkosaan tersebut dia lakukan pada pertengahan Ramadan di bulan Maret 2025 di lantai 7 salah satu gedung RS Hasan Sadikin Bandung.

Priguna mengelabui korbannya dengan alasan medis, yakni melakukan pemeriksaan darah crossmatch untuk mencocokkan darah yang dibutuhkan untuk transfusi ayahnya di ICU.

Dia mengajak korbannya ke ruangan kosong di lantai 7 RS Hasan Sadikin.

Dia meminta korban berganti pakaian dengan mengenakan pakaian pasien.

Priguna kemudian menyuntikkan cairan mengandung obat bius jenis Midazolam, hingga korban kehilangan kesadaran. 

Priguna kemudian leluasa melakukan rudapaksa.

Dugaan sementara, Priguna tidak melakukan kali ini saja.

Korban yang siuman beberapa jam kemudian merasakan nyeri pada kemaluan selain juga rasa nyeri di bagian tangan bekas jarum infus.

Korban yang curiga menjadi korban rudapaksa Priguna, kemudian meminta visum ke pihak rumah sakit dan didapati jejak sperma di kemaluan korban.

Polda Jabar turun tangan langsung mengungkap kasus ini dan sudah menahan Priguna sejak Maret 2025.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan menegaskan bahwa kini pelaku sudah ditahan. 

"Jadi, tidak benar bila tersangka tidak kami tahan. Kasus ini ada laporan pada 18 Maret 2025, dengan lokasi kejadian di Gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan dalam konferensi pers di Polda Jabar, Rabu (9/4/2025).

Hendra menjelaskan, Priguna merupakan dokter pelajar dari Unpad yang tengah mengambil spesialis anastesi di RSHS Bandung.

Pelaku ini melakukan pengecekan darah ke keluarga pasien, FH (21).

"Tersangka ini meminta korban FH untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke Gedung MCHC lantai 7 RSHS. Korban sempat merasakan pusing dari cairan yang disuntikkan pelaku, dan selepas siuman korban merasakan sakit pada bagian tertentu," katanya.

Halaman
123

Berita Terkini