Berita Pangkalpinang

Dulu Dibangun Pakai Rp400 M, Jembatan EMAS Babel Distop, Jual Suku Cadangnya Tak Ada Lagi di Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUBERNUR KE PANGKALBALAM - Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani mensurvey langsung ke alur Pelabuhan Pangkalbalam melewati Jembatan Emas, Rabu (30/4/2024).

BANGKAPOS.COM - Operasional Jembatan EMAS, Bangka Belitung distop.

Setidaknya lima tahun ke depan.

Itu artinya kendaraan di darat tak bisa lagi melewati jembatan yang menghubungkan daratan Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka via jalan lintas timur itu.

Pengoperasian jembatan yang dibangun dengan total dana Rp400 M itu dianggap punya resiko besar.

Beberapa di antara pertimbangannya adalah tak tersedianya lagi sparepart mesin jembatan jika suatu hari terjadi kerusakan.

Selain itu, jika terjadi kerusakan, maka hal itu akan berdampak pada ekonomi Bangka Belitung.

Pasalnya, kapal pembawa barang, termasuk bahan pokok, tak bisa lagi melewati alur jembatan EMAS tersebut.

Demikian disampaikan Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani seusai meninjau alur Pelabuhan Pangkalbalam,

"Jembatan itu sudah saya buka untuk bisa dilewati kapal, dan tidak bisa dilewati kendaraan bermotor. Selama lima tahun saya bertugas akan ditutup karena biaya sangat tinggi, biaya hampir Rp1,6 Miliar satu tahunnya, itu anggaran bisa kita untuk lain," ujar Hidayat Arsani, Rabu (30/4/2025)

Kebijakan tersebut dilakukan guna mengantisipasi kerusakan sistem buka tutup jembatan yang nantinya akan berdampak kepada perekonomian di Provinsi Bangka Belitung.

"Tidak ada jaminan suatu hari mesinnya jebol, karena sparepart tidak ada lagi di dunia ini," ucapnya.

Hidayat Arsani juga menyampaikan permohonan maaf khususnya, kepada masyarakat yang menggunakan transportasi darat.

"Jadi saya sebagai gubernur mohon maaf kepada rakyat jembatan ini terpaksa saya buka, demi keselamatan tranportasi pelabuhan ini. Kalau tutup yang masuk tidak bisa yang keluar tidak bisa, maka terjadi kelumpuhan ekonomi," ungkapnya.

Hidayat Arsani menyatakan bahwa kebijakan ini untuk mendukung pelayaran di alur Jembatan EMAS.

"Ini untuk mendukung pelayaran kapal, berhubungan langsung dengan perekonomian kita," tuturnya.

Halaman
12

Berita Terkini