Rapat ini selesai bertepatan saat Trump mengumumkan Israel dan Iran sepakat melakukan gencatan senjata penuh.
Tak lama setelah pengumuman gencatan senjata, militer Israel mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa pihak Iran telah meluncurkan enam gelombang rudal ke Israel.
Koresponden Al Arabiya/Al Hadath melaporkan bahwa beberapa bangunan terkena serangan di wilayah Beersheba, menewaskan tujuh orang.
Pengumuman gencatan senjara oleh Trump dan Netanyahu setelah angkatan bersenjata Iran membombardir pangkalan udara milik Amerika Serikat di Doha, Qatar.
Pada hari yang sama, Iran juga kembali meluncurkan sejumlah rudal ke kota-kota wilayah Israel.
Serangan Iran dilakukan sebagai balasan atas serangan militer AS ke tiga fasilitas nuklir Iran sehari sebelumnya, dan serangan udara Israel.
Iran Menyangkal Ada Gencatan Senjata
Pihak Iran menyangkal adanya kesepakatan gencatan senjata mengakhiri perang dengan Israel yang sudah berlangsung 12 hari.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan belum ada kesepakatan mengenai gencatan senjata dengan Israel.
Namun, Araghchi memastikan pihaknya bisa berhenti menyerang asal Israel lebih dulu menghentikan serangannya.
"Namun, dengan syarat rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran, kami tidak berniat untuk melanjutkan tanggapan kami setelahnya," ujar Abbas, dilansir Al Jazeera, Selasa (24/6/2025).
Sebelumnya, Iran melancarkan serangan terhadap pasukan Amerika Serikat yang berada di pangkalan Udara Al Udeid di Qatar pada Senin, 23 Juni 2025. Serangan itu diluncurkan setelah Teheran menyatakan akan membalas serangan AS terhadap situs nuklir Iran.
Kantor berita Iran, Tasnim melaporkan, pejabat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) membenarkan adanya serangan ke pangkalan militer Amerika Serikat itu, seperti dikutip dari Aljazeera. Tasnim menyebut operasi itu sebagai “Kabar Kemenangan”.
Teheran menyebut serangan itu sebagai "Serangan rudal yang kuat dan merusak terhadap pangkalan militer Al-Udeid milik Amerika Serikat di Qatar."
Dilansir dari CNBC, ledakan terdengar di langit Doha, Ibu Kota Qatar. Pangkalan Udara Al-Udeid, yang berada di dekat Doha, beranggotakan sekitar 10.000 tentara itu menjadikannya sebagai instalasi militer Amerika terbesar di Timur Tengah, terletak di dekat Doha.
Atas serangan itu, suar terlihat di atas Doha yang semula tidak diketahui sebagai sistem pertahanan udara atau rudal. Terdengar ledakan yang amat keras dan mengguncang.
(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Farrah Putri Affifah, Yunita Rahmayanti, Glery Lazuardi, Malvyandie Haryadi)