Bangka Pos Hari Ini

Pilkada Ulang Bakal Sengit, 4 Paslon di Pangkalpinang 5 Paslon di Bangka

Editor: M Ismunadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangka Pos Hari Ini, Sabtu (28/6/2025).

Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung, Ariandi A Zulkarnain mengungkapkan Pilkada Ulang memasuki fase krusial yang sangat menentukan dinamika elektoral selanjutnya, baik di Kota Pangkalpinang maupun Kabupaten Bangka.

Hal ini dikatakan Ariandi terkait proses Pilkada Ulang yang kini sudah masuk tahap pendaftaran pasangan calon.

"Partai politik sudah hampir selesai menemukan puzlenya, terkait komposisi yang diusung. Sejak kemarin informasi yang bisa kita reduksi melihat empat paslon di Pangkalpinang dan lima paslon di Kabupaten Bangka. Tentu dengan hitung-hitungan matematis syarat mengusung calon, yakni sesuai ketentuan ada di 10 persen ambang batas pengusungan," ujar Ariandi, Jumat (27/6/2025).

Nama nama seperti Eka Mulya-Radmida, Saparudin-Dessy, Maulan Aklil-Zaky Yamani, dan Basit Cinda- Ust. Dede Purnama dipastikan sudah mendaftar ke KPU Kota Pangkalpinang.

"Kebekuan partai politik pada 2024 yang lalu, telah mencair dan dinamis kembali. Tentu dengan implikasi putusan MK beberapa waktu lalu, membuat koalisi partai bisa dikontruksikan dengan lebih sederhana," katanya.

Dengan paket pasangan yang sudah terlihat, Arianda mengatakan peluang untuk setiap kandidat terbuka lebar karena komposisi masing masing paslon memiliki spektum pemilih masing masing.

Hal ini diungkapkannya sangat penting bagi setiap paslon untuk memperkuat visi misi, serta tawaran program yang akan dibawa ke kontestasi bulan Agustus 2025 kali ini.

"Jika melihat pada dinamika di masyarakat tentu tendensi publik, tetap menjadi basis utama para calon untuk memanfaatkan momentum pilkada ulang kali ini. Krisis kepercayaan publik pada partai politik perlu dijawab oleh setiap paslon yang berkontestasi, bahwa Pilkada Ulang kali ini setiap partai sudah sangat berhitung dan mempertimbangkan aspirasi publik kedalam ruang kontestasi melalui calon yang diusung," jelasnya.

Pilkada Ulang bukan sekedar agenda prosedural, Ariandi menekankan agenda tersebut harus menjadi agenda refleksi bagi setiap pihak, dalam rangka menciptakan output Pemilu yang berkualitas dan memiliki legitimasi yang baik bagi publik di dua daerah tersebut

Untuk di Kabupaten Bangka terdapat lima paslon yang kemungkinan besar akan muncul dalam konstestasi pilkada ulang kali ini, mulai dari Andi-Budiono, Feri Insani-Syahbudin, Rato-Ramdian, Aksan - Rustam dan Naziarto-Usnen yang juga digadang-gadangkan bakal maju dengan mengantongi dukungan parpol.

"Namun besok masih merupakan hari terakhir pendaftaran, selagi masih ada partai politik yang memberikan rekomendasi. Maka potensi kejutan masih terbuka untuk terjadi, mengingat komunikasi para tokoh masih terus berlangsung selama belum mendaftarkan diri ke KPU dan lobi masih bisa terus dilakukan," bebernya.

Terkait nama-nama baru yang bermunculan Ariandi mengatakan merupakan hal yang wajar, mengingat sudah bisa diprediksi jauh-jauh hari bahwa Pilkada Ulang Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka kali ini memiliki intensi lebih dari sekadar pemilihan pemimpin.

"Ini adalah koreksi, terhadap representasi yang gagal sebelumnya. Dinamika Pilkada 2024 yang lalu memberikan keyakinan kepada setiap tokoh yang maju, untuk berpeluang merebut kembali hati rakyat di dua daerah. sebelumnya masyarakat menuntut adanya keberagaman representasi, dan Pilkada Ulang memberikan peluang bagi pemilih untuk memiliki suara yang lebih inklusif dan beragam, yang mencerminkan berbagai kelompok dan kepentingan di dalam masyarakat," katanya.

Pilkada Ulang pun dinilai menciptakan ruang baru untuk representasi yang lebih inklusif, aktif, dan pluralistik, sesuai dengan ideologi representasi aktif dan dinamis calon baru dari berbagai latar belakang (partai dan independen), berupaya untuk mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh pada Pilkada sebelumnya dengan mewakili kepentingan yang lebih beragam.

Bongkar pasang calon dalam Pilkada merupakan hal yang sangat lumrah terjadi dalam kontestasi Pilkada, terlebih partai politik pun bisa berubah terkait dukungan kepada tokoh.

Halaman
1234

Berita Terkini