Usianya 48 tahun, namun sejak menginjak bangku sekolah dasar (SD) dirinya telah menjadi tulang punggung keluarga.
Dulunya Kerja Serabutan
Eddy Arif menceritakan kisahnya sebelum akhirnya dapat berhasil menjadi pengusaha dan anggota DPRD Bangka Barat.
"Jadi saya dulu kerjanya serabutan, pernah jadi pedagang asongan di Pelabuhan Mentok, montir di bengkel motor, punya bengkel motor, pekerja tambang timah, hingga melakukan usaha di perhotelan dan taman wisata keluarga," kata Eddy.
Selama berjuang, dikatakan Eddy dirinya sering diremehkan.
Tetapi dengan semangat dan kerja kerasa, ia dapat meraih impian menjadi pengusaha dan anggota DPRD Babar.
"Latar belakang keluarga sederhana, ayah saya telah meninggal dunia saat saya kelas 3 sekolah dasar. Sehingga saya jadi tulang punggung keluarga, kerja serabutan sejak kecil, membantu ibu dan adik-adiknya," kata Eddy Arif anak kedua dari empat bersaudara ini.
Diakui Eddy Arif, hidup di dunia ini bukan merupakan tempat pelarian tetapi perjuangan sehingga harus dihadapi apapun rintangannya.
"Jadi kalau ingin sukses itu jatuh bangun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terus berusaha. Saya pernah jatuh dalam usaha, itu biasa, jangan lemah dan terus berjuang demi apa yang kita inginkan. Hidup itu bukan tempat pelarian, tetapi perjuangan," katanya.
Biodata Singkat Eddy Arif
Nama: Eddy Arif
Tempat Tanggal Lahir : Mentok, 17 Mei 1977
Pendidikan: STM Karya Mentok
Karir :
- Anggota DPRD Bangka Barat Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Mentok
- Sekretaris Komisi III DPRD Babar Fraksi Gerindra
- Pengusaha di bidang pariwisata
(Bangkapos.com, Riki Pratama)