Pertandingan yang berjalan sangat singkat, hanya dalam 38 detik, membuatnya merasa belum sempat bertarung.
"Gua nggak ngerti. Tadi gue cuma bilang dislokasi (bahu), terus dibilang TKO," kata Jefri setelah laga. "Gua bingung, belum berantem nih."
Jefri juga menjelaskan kronologi cedera bahunya.
"Kronologisnya gue pukul angin dislock, tangan gue enggak bisa naik, baru kena tujuh pukulan udah distopin gitu," ujarnya.
Meskipun merasa kecewa, Jefri Nichol akhirnya menerima kekalahannya. Melalui unggahan di Instagram Story, ia menulis,
"I accept my defeat. Sometimes things don't go as planned, i dislocated my shoulder, and the officials decided i couldnt continue the match."
Ia juga meminta maaf kepada para pendukungnya karena tidak bisa memberikan pertarungan yang panjang.
Max Metino Bakal Protes ke ATI
Sementara itu, Max Metino, pelatih tinju Jefri Nichol bakal mengadukan wasit pertandingan yang berujung pada kekalahan TKO Jefri atas El Rumi.
Dia mempertanyakan keputusan TKO tersebut.
Menurut pelatih Jefri, Max Metino, keputusan tersebut diambil secara prematur dan tidak sesuai aturan.
"Seharusnya dia dihitung. Ini baru tujuh pukulan sudah disetop," ujar Max Metino usai laga di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (9/8/2025) dikutip bangkapos.com dari Grid.id
Seperti diketahui, pertarungan adu tinju antara Jefri Nichol dan El Rumi berakhir antiklimaks dan menyisakan kontroversi.
Jefri Nichol dinyatakan kalah TKO pada ronde pertama setelah 38 detik akibat dislokasi bahu.
Jefri Nichol mengalami dislokasi bahu setelah melayangkan pukulan yang tidak mengenai sasaran. Alhasil, wasit kemudian menghentikan pertandingan.
Kubu Jefri Nichol menyoroti keputusan wasit yang dinilai janggal dan mengabaikan prosedur standar.