BANGKAPOS.COM, BANGKA - Tangis Nafa Pradytia (23) tak bisa dibendung, kala berhadapan langsung dengan Hasan Basri dan Martin yang merupakan pelaku pembunuhan ayah kandungnya, Aditya Warman, Direktur Utama (Dirut) salah satu Media Online di Pangkalpinang.
Datang berdampingan bersama sanak keluarga yang lain, ada rasa sedih berbalut dengan amarah yang dibendungnya.
Hanya berjarak sekitar dua meter dari para pelaku, terlihat pihak keluarga hanya terduduk lemas seakan masih tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.
Usai konferensi pers, Nafa yang masih dibalut kesedihan mengingat kembali kenangan indahnya bersama ayah tercinta.
"Bapak sosok yang baik dan selalu support anak-anaknya disetiap proses, jadi kami benar-benar merasa kehilangan," ujar Nafa kepada Bangkapos.com, Rabu (13/8/2025).
Kini Nafa hanya berharap Polda Bangka Belitung (Babel), dapat mengusut tuntas kasus yang menimpa Direktur Utama media online tersebut.
"Kami minta keadilan, minta mohon kepada Kapolda untuk pelaku dapat dihukum seberat-beratnya agar bapak tenang disana," ucapnya.
Senada juga diungkapkan istri korban yakni Novi Sriati Ningsih yang juga datang mengenakan pakaian serba hitam, sekaligus menandakan masih dalam suasana berkabung.
"Beliau sangat baik dan sayang terhadap keluarga, jadi kami merasakan kehilangan. Kami harap mendapatkan hukuman setimpal. Biar almarhum tenang di surga, soalnya dia butuh keadilan jadi nyawa harus dibayar dengan nyawa," ungkap Novi.
Tak Puas Konferensi Pers Polda Babel, Adik Aditya Warman Sedih dan Terpukul
Pihak keluarga korban pembunuhan Aditya Warman mengaku belum puas dengan penjelasan Polda Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), terkait motif kasus yang diungkap dalam konferensi pers bersama kedua pelaku, di Mapolda Babel, Rabu (13/08/2025).
Hal ini diungkapkan Anto selaku adik kandung korban terkait motif kasus pembunuhan, yakni ekonomi atau kecanduan judi online yang dibeberkan oleh Ditreskrimum Polda Babel Kombes Pol Rivai Arvan.
Anto mengatakan, pihak keluarga masih memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab, terutama soal kronologis kejadian, motif sebenarnya dan kemungkinan pihak lain yang terlibat.
"Dari pihak keluarga tentunya belum puas karena banyak pertanyaan-pertanyaan yang ingin kami ketahui, bagaimana kronologis, motifnya, dan orang-orang yang terlibat dalam masalah ini. Kami memahami, tidak semua bisa diungkapkan disini karena dari proses penyelidikan," ujar Anto, Rabu (13/8/2025).
Menurut keterangan polisi, motif pembunuhan diduga berkaitan dengan masalah ekonomi akibat kecanduan judi online. Namun, keluarga korban mengaku masih bingung bagaimana peristiwa tragis itu bisa terjadi.
Keluarga korban berharap Polda Bangka Belitung, dapat mengusut tuntas permasalahan kasus pembunuhan secara detail.