Tiga Kali Puluhan Prajurit TNI Datangi Mapolres Selayar, Usai Kasus Laka Lantas, Ada Suara Tembakan

Penulis: M Zulkodri CC
Editor: M Zulkodri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRAJURIT TNI DATANGI POLRES SELAYAR--Tiga Kali Puluhan Prajurit TNI Datangi Mapolres Selayar, Usai Kasus Laka Lantas, Ada Suara Tembakan

BANGKAPOS.COM--Suasana mencekam sempat terjadi di Mapolres Kepulauan Selayar pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari (23–24 Agustus 2025). 

Puluhan prajurit TNI dari Kodim 1415 mendatangi kantor polisi di Jalan WR Monginsidi, Kelurahan Benteng, Kecamatan Benteng.

nsiden bermula ketika mobil Honda Brio DD 134 UA yang dikendarai Aipda MT bertabrakan dengan sepeda motor yang ditumpangi AH dan SW, keluarga seorang prajurit TNI. Keduanya mengalami luka-luka sehingga memicu perhatian dari rekan sesama prajurit.

Sekitar 40 prajurit Kodim 1415 Selayar mendatangi Mapolres pada Sabtu malam. 

Mereka menanyakan penanganan kasus tersebut dan status Aipda MT yang diduga tidak ditahan. Pihak Polres kemudian menghadirkan Aipda MT ke ruang Sie Propam dan menjelaskan bahwa proses hukum tetap berjalan.

Namun ketegangan berlanjut Minggu dini hari (24/8/2025). Sejumlah prajurit kembali mendatangi Mapolres dan sempat mengeluarkan tembakan ke udara serta di ruang Sie Propam hingga menyebabkan atap ruangan bocor.

Suasana baru kondusif setelah Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Didid Imawan bersama Dandim 1415 Letkol Czi Yudo Harianto tiba di lokasi pukul 03.11 WITA untuk menenangkan situasi.

Tiga Kali Kedatangan

Informasi dihimpun, sedikitnya tiga kali personel Kodim 1415 mendatangi Mapolres Selayar dalam rentang waktu Sabtu malam hingga Minggu dini hari.

  • Kedatangan pertama terjadi Sabtu malam, sekitar 40 prajurit menanyakan status hukum Aipda MT. Mereka sempat mengira pelaku tidak ditahan. Pihak Polres lalu menghadirkan Aipda MT ke ruang Sie Propam, sebelum rombongan membubarkan diri pada pukul 23.41 Wita.
  • Kedatangan kedua berlangsung Minggu dini hari pukul 01.18 Wita. Sejumlah prajurit kembali masuk ke Mapolres dan meminta Aipda MT dibawa ke ruang Propam. Saat perjalanan, salah satu oknum TNI disebut melepaskan tembakan ke udara, lalu kembali menembak saat tiba di ruangan hingga membuat atap bocor.
  • Kedatangan ketiga terjadi pukul 02.01 Wita. Situasi baru mereda setelah Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Didid Imawan dan Dandim 1415 Selayar Letkol Czi Yudo Harianto tiba di lokasi sekitar pukul 03.11 Wita untuk menenangkan suasana.

Polisi Pastikan Proses Hukum Jalan

Kasi Humas Polres Kepulauan Selayar, Aipda Suardi Alimuddin, membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, proses hukum terhadap Aipda MT tetap berjalan sesuai aturan.

“Pak Kapolres dari awal kejadian sudah minta ditindak tegas. Oknum bersangkutan, meski polisi, langsung ditahan,” ujar Suardi, Minggu (24/8/2025).

Ia menambahkan, Aipda MT juga telah dicopot dari jabatannya sebagai Kanit Patroli Satlantas Polres Selayar.

Suardi turut mengonfirmasi adanya suara tembakan di Mapolres.

 “Iya, ada memang. Tapi intinya, Bapak Kapolres dan Pak Dandim sudah ketemu dan sudah tidak ada masalah,” jelasnya.

Hingga kini, pihak media masih berupaya meminta keterangan resmi dari Kapendam XIV Hasanuddin, Kolonel Arm Gatot Awan Febrianto, terkait peristiwa tersebut.

Bentrok TNI Al dan Brimob

Bentrokan antara anggota TNI dengan pihak kepolisian bukan kali pertama terjadi, seperti terjadi di tahun 2024 lalu. Bentrokan antara TNI AL dan Brimob Polda papua juga sempat memanas.

Beruntung insiden bentrokan tersebut dapat diredam dengan cepat.

Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Jhonny Eddison Isir, menjelaskan bahwa insiden bentrokan saat pengamanan mudik bukanlah konflik antar-satuan, melainkan ketegangan antar individu yang dipicu oleh kesalahpahaman.

Kini, situasi di Kota Sorong telah menjadi kondusif setelah pimpinan TNI AL dan Polda Papua Barat melakukan mediasi untuk meredam ketegangan antara anggota TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat.

Bentrokan tersebut terjadi di ruang tunggu keberangkatan Pelabuhan Sorong pada Minggu, 14 April 2024, sekitar pukul 9.00 WIT.

Penyelesaian kasus bentrokan dilakukan di ruang rapat Mapolresta Sorong Kota dengan dihadiri oleh pimpinan TNI dan Polri, antara lain Kapolda Papua Barat Irjen Pol Jhonny Eddison Isir, Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan, Danpasmar 3 Brigjen TNI (MAR) Sugianto, Danrem 181/PVT Sorong Brigjen TNI Totok Sutriono, dan Danyon Brimob Polda Papua Barat.

Panglima Komando Armada III, Laksamana Muda TNI Hersan, menyatakan kekecewaannya terhadap peristiwa tersebut, dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi demi menjaga soliditas antara TNI dan Polri.

"Kapolda sudah menyampaikan permohonan maaf kepada TNI khususnya dan masyarakat umumnya serta akan memberikan tindakan tegas kepada para pelaku yang menyebabkan rusaknya soliditas TNI dan Polri ini. Kita berharap rekan-rekan yang masih di rumah sakit segera diberikan kesembuhan, dan sekali lagi, kita tetap menjaga soliditas TNI-Polri," ujar Hersan usai menjenguk korban anggota TNI AL di RSAL dr Oetojo pada Minggu malam seperti dikutip Kompas.com .

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Jhonny Eddison Isir menegaskan, kejadian ini bukan konflik antar-satuan.

Irjen Pol Jhonny Eddison Isir juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan pimpinan TNI atas insiden tersebut, serta menegaskan komitmen untuk menjaga dan memperkuat sinergitas antara TNI dan Polri di wilayah hukum Polda Papua Barat.

"(Bentrokan akibat) ada kesalahpahaman di sana. Jadi ini bukan antar-satuan, ini individu," kata Isir dalam konferensi pers di Mapolres Sorong Kota, Minggu (14/4/2024) malam.

Dalam kesempatan itu, Jhonny selaku Kapolda Papua Barat menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang ada di Papua Barat dan khususnya Kota Sorong, terlebih kepada Panglima Komando Armada III, Laksamana Muda TNI Hersan atas kejadian tersebut.

"Kami tetap berkomitmen untuk menjaga dan mewujudkan soliditas dan sinergitas dengan kawan-kawan TNI yang berada di wilayah hukum Polda Papua Barat," ungkap Isir.

5 Fakta Oknum TNI AL dan Brimob Pecah Bentrok di Sorong, Berawal dari Teguran

Anggota polisi menderita luka di kepala menjadi sasaran amukan buntut bentrokan prajurit TNI AL dengan Brimob di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4/2024). (TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI)

Berikut sejumlah fakta bentrokan terjadi antara prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dengan anggota Brimob Polri di Sorong, Papua Barat pada Minggu (14/4/2024) pagi.  

Dikutip dari TribunSorong.com, bentrokan ini terjadi sekira pukul 09.30 WIT.

Bentrokan itu terjadi di pintu masuk tunggu keberangkatan kantor Pelabuhan Pelindo IV Sorong, Papua Barat Daya.

Dari video yang beredar, terjadi cekcok saling kejar antara anggota TNI berbaju loreng dengan sejumlah anggota Brimob.

Sampai akhirnya, nampak sejumlah prajurit TNI yang terkapar.

Terlihat pula beberapa anggota lagi yang telah dievakuasi ke dalam gedung Pelindo.

Tak hanya itu, tiga pos polisi juga ikut dirusak saat insiden tersebut. 

Selengkapnya, berikut fakta-fakta bentrokan TNI AL dan Brimob di Sorong, Papua, yang dirangkum Tribunnews.com: 

1. Terjadi saat Pengamanan Mudik

Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta mengatakan, bentrokan terjadi saat anggota TNI AL tengah melakukan pengamanan mudik di Pelabuhan Sorong.

"Anggota kami sedang PAM mudik berjaga di pelabuhan, terjadi pemukulan oleh anggota Brimob," papar Wira, Minggu (14/4/2024). 

Sejumlah anggota TNI dikabarkan mengalami luka.

Namun, Wira mengaku belum tahu pasti jumlah prajurit TNI yang menjadi korban dalam kejadian ini.

Ia menegaskan pihaknya masih fokus memberikan penanganan medis kepada korban yang mengalami luka di kepala.

"Penyebab apa sementara kami dalami, dan yang utama selamatin dulu yang dipukul karena kepala luka berat,” ujar Wira.

2. Diduga karena Salah Paham

Bentrokan ini diduga dipicu adanya kesalahpahaman antar kedua belah pihak. 

Kapuspen TNI, Mayjen Nugraha Gumilar menjelaskan, sebelum bentrokan terjadi, anggota TNI AL sempat menegur anggota Brimob.

Namun Nugraha tak menjelaskan secara rinci teguran apa yang dilayangkan anggota TNI hingga menyulut bentrokan.

Nugraha hanya memastikan saat ini situasi di lokasi kejadian sudah kondusif.

Pimpinan kedua kubu pun telah melakukan mediasi untuk meredam bentrokan.

"Selain itu melaksanakan patroli bersama sebagai tindakan preventif agar tidak teprovokasi dengan kejadian tersebut," tuturnya.

3. Dua Polisi Luka

Akibat kejadian ini, dikabarkan ada dua anggota polisi yang menjadi korban.

Dua anggota polisi tersebut berasal dari Polsek KP3 Laut dan Polresta Sorong.

Keduanya telah dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan.

Kabag Ops Polresta Sorong Kota Kompol Indra Gunawan mengatakan, pihaknya saat ini juga terus  mendata apakah masih ada anggota lainnya yang menjadi korban. 

"Kalau terkait anggota TNI AL yang menjadi korban atas insiden ini kami belum tahu," kata Gunawan, Minggu (14/4/2024). 

4. Pos Polisi Rusak 

Tiga pos polisi dan kantor Polsek KP3 Laut di Kota Sorong rusak buntut bentrokan ini. 

Dikutip  dari TribunSorong.com, sejumlah orang berpakaian preman merusak Pos PAM Operasi Ketupat Mansinam 2024 di Jalan Yos Sudarso, Pos Pelabuhan, dan Pos Lantas.

Begitu juga di Jalan Yos Sudarso, mereka melempari kantor Polsek KP3 Laut menggunakan batu.

5. Dikecam Anggota DPR RI 

Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengecam insiden bentrokan antara anggota TNI AL dan anggota Brimob ini. 

"Ironis sekali, anggota TNI dan Polri ditugaskan oleh negara dan rakyat ke Papua yang memiliki resiko tinggi dibantai gerombolan bersenjata. Tapi lebih menyedihkan lagi ketika terjadi bentrok sesama aparat," kata Hasanuddin, Minggu (14/4/2024). 

Hasanuddin mendorong pemerintah untuk segera mengevaluasi kinerja Panglima TNI dan Kapolri.

Ia pun menyoroti bagaimana peran pengawasan para pemimpin kepada bawahan masing-masing baik TNI maupun Polri. 

"Seharusnya, di tempat tugas mereka harus lebih akrab dan melindungi satu sama lain. Tapi mengapa malah sebaliknya saling menyerang?" ujar Hasanuddin.

Artikel ini tayang di  (tribun-timur.com/muslimin emba/Tribuntrends.com/Tribunsorong.com

Berita Terkini