Mahfud MD Bongkar Data Terbaru Anggota DPR Bisa Kantongi Gaji Bersih Rp 230 Juta Per Bulan

BANGKAPOS.COM - Pendapatan yang dihasilkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI jadi sorotan publik.

Gaji pokok pimpinan dan anggota DPR RI diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 75 Tahun 2000.

Sedangkan tunjangannya diatur dalam Surat Edaran Sekretariat Jenderal DPR RI.

Baca juga: Segini Gaji Wamennaker Immanuel Ebenezer yang Kena OTT KPK: Gue Sempet Nolak Pas Tahu Kecil

Setiap anggota DPR menerima tunjangan yang terdiri dari sejumlah item.

Belakangan beredar di medis sosial tentang Edaran Setjen DPR RI Nomor KU.00/9414/DPR RI/XII/2010 yang memuat besaran take home pay anggota DPR mencapai lebih dari Rp 100 juta perbulan.

Take home pay (THP) atau sering disebut gaji bersih, adalah jumlah total pendapatan yang diterima karyawan setelah semua potongan gaji (seperti pajak penghasilan, iuran BPJS, atau kontribusi pensiun) dan tambahan penghasilan (seperti bonus atau tunjangan) dihitung.

Sederhananya, take home pay adalah uang aktual yang dibawa pulang karyawan setiap bulan untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Edaran tersebut membuat amarah masyarakat memuncak. DPR kembali didemo pada Senin 25 Agustus 2025.

Mahfud MD Bongkar Gaji Anggota DPR

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan Menkopolhukam, Mahfud MD mengungkap penghasilan yang didapat wakil rakyat di Senayan.

Baca juga: Tak Disangka Ini Sosok Pengintai Kacab Bank Sebelum Diculik dan Dibunuh, Polisi: Peran Krusial

Berdasarkan data terbaru yang didapat Mahfud dari Seknas Fitra, rata-rata di tahun 2025 setiap anggota DPR berpotensi menerima sekitar Rp2,8 miliar per tahun atau lebih dari Rp230 juta per bulan.

"Menurut saya kalo cuma Rp230 juta per bulan, yang saya dengar justru miliaran per bulan," ungkap Mahfud MD dalam siniarnya yang diunggah di kanal YouTube Mahfud MD Official, Selasa (26/8/2025).

Mahfud MD yang pernah menjadi Anggota DPR pada 2004-2009 pun mengungkapkan gaji yang pernah ia terima.

Bahkan menyebut isu gaji DPR ratusan juta dinilai tak seberapa dengan nilai yang benar-benar diterima.

"Karena ini mungkin uang bulanan, untuk keluarga, rumah, dan sebagainya, termasuk tunjangan."