Berita Bangka Barat

Dukung Pembangunan Tangki Minyak di Pelabuhan Tanjung Ular, Pemkab Babar Siapkan Lahan 4 Hektar

Pembangunan tangki minyak di Tanjung Ular ini sangat penting untuk kebutuhan cadangan nasional dan ekonomi masyarakat Bangka Barat

Penulis: Riki Pratama | Editor: Hendra
Dok. Bangkapos.com
Pelabuhan Tanjungular, Desa Airputih, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 

BANGKAPOS.COM,BANGKA-- Keberadaan tangki minyak di kawasan Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat sangat penting untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

Bupati Bangka Barat, Markus mengatakan keberadaan tanki minyak ini juga bisa membangkitkan perekonomian di daerah.

Keberadaan tangki minyak sangat penting karena cadangan minyak nasional saat ini hanya mampu bertahan sekitar 30 hari.

Kondisi itu dianggap berisiko jika terjadi situasi geopolitik global, seperti konflik di Timur Tengah.

“Itu berbahaya jika ada perang atau krisis energi dunia. Karena itu, Kementerian ESDM mendorong penambahan kapasitas depot minyak, dan rencana ini akan dibangun di Tanjung Ular,” kata Bupati Bangka Barat, Markus, pada diskusi publik Hari Jadi Kota Mentok, Selasa (9/9/2025) di Rumdin.

Ia mengapresiasi dukungan Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya, yang memfasilitasi langkah Patra Niaga dalam rencana pembangunan tangki minyak tersebut. 

“Beliau sangat membantu agar rencana ini terealisasi. Kami harap ini bisa segera diwujudkan,” harapnya.

Markus, mengungkapkan, Pemkab Bangka Barat menyiapkan lahan sekitar 4 hektar untuk mendukung pembangunan tersebut. 

Namun, lahan itu dinilai belum mencukupi. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan PT Timah yang memiliki sekitar 90 hektar lahan di Tanjung Ular.

“Kita minta sekitar 12 hektar dari PT Timah. Dengan tambahan lahan itu, pembangunan tangki minyak bisa berjalan. Harapan kami, ini akan membangkitkan ekonomi Mentok khususnya, dan Bangka Barat pada umumnya,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung perjalanan kepemimpinannya bersama Wakil Bupati yang baru berjalan sekitar tiga bulan, usai melewati proses gugatan di Mahkamah Konstitusi. Ia menyebut masih banyak keterbatasan, termasuk dalam penataan birokrasi.

Diketahui, sebelumnya, mantan Pj Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin, yang juga Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM, menyinggung belum berfungsinya Pelabuhan Tanjung Ular.

Hal tersebut, disampaikan Ridwan Diskusi Publik dengan tema Mentok Hari Ini dan Masa Depan dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-291 Kota Mentok, pada Selasa (9/9/2025) malam, di Rumdin Bupati Babar.

Ia menilai keberadaan Pelabuhan Tanjung Ular harus lebih dimaksimalkan dengan membentuk badan pengelola yang profesional. 

Sehingga dapat mulai bekerja, mengajak dan menarik, badan-badan usaha bekerja menggunakan fasilitas yang ada.

Halaman
12
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved