PMI Bangka Apresiasi Pendonor Darah dengan Logam Emas di HUT ke-80

BANGKAPOS.COM, BANGKA  -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bangka memberikan apresiasi berupa logam emas dan penghargaan kepada para relawan serta pendonor darah dalam rangka peringatan HUT ke-80 PMI, Rabu (10/9/2025).

Acara yang berlangsung di Kantor Sekretariat PMI Bangka tersebut diawali dengan pemotongan tumpeng dan dihadiri perwakilan Pemkab Bangka, Forkopimda, serta mitra perusahaan yang selama ini mendukung kegiatan donor darah.

Ketua PMI Bangka, Meina Lina menyebut bahwa ada sekitar 50 orang relawan donor darah yang menjadi sasaran kegiatan kali ini. Mereka adalah pendonor yang telah mendonorkan darahnya lebih dari 10 kali, 20 kali, 50 kali, dan 75 kali.

“Untuk pendonor darah yang telah mendonorkan darahnya lebih dari 50 kali, kami berikan apresiasi penghargaan dan emas 0,5 gram untuk dua orang pendonor,” kata Meina Lina.

Kemudian, untuk pendonor darah yang telah mendonorkan darahnya lebih dari 70 kali, diberikan apresiasi penghargaan dan emas 1 gram untuk dua orang pendonor.

Lalu, untuk pendonor darah yang telah mendonorkan darahnya di bawah 50 kali, diberikan apresiasi penghargaan dan souvenir.

“Kami juga memberikan apresiasi penghargaan kepada mitra PMI dan rumah yang telah mendukung kegiatan kemanusiaan PMI,” ujarnya.

Dirinya pun berharap, kegiatan ini dapat menjadi momentum memperkuat rasa solidaritas dan kepedulian sosial.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar terus mendukung kegiatan donor darah,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua PMI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah menyebut bahwa kegiatan semacam ini dinilai sangat positif untuk mengajak dan menggerakkan masyarakat untuk mendonorkan darahnya.

“Mudah-mudahan dengan cara seperti ini masyarakat akan terbuka dan semakin ada keinginannya (donor darah-red), karena motivasinya sudah terbangun,” harapnya.

Senada, Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Boy Yandra menyebut bahwa donor darah memberikan banyak manfaat.

“Termasuk bagi pendonor itu sendiri. Makanya setiap pendonor darah itu adalah orang yang sehat, karena sebelum mendonorkan darah, pasti dicek dulu kondisi kesehatannya,” ungkap Boy.

Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk jangan takut mendonorkan darahnya.

Menurutnya, meski sudah didonor, darah tidak akan berkurang. Justru setelah didonor dia akan memperbaiki lagi sel-selnya.

“Saya menghimbau masyarakat untuk rutin donor darah, terutama pendonor pemula yang usianya 17 tahun, itu sangat bagus,” imbuhnya. (Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)