Optimalisasi MBG, DJPb Babel Tekankan Rantai Pasok Pendek dan Ekonomi Kerakyatan

Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bangka Belitung mendorong optimalisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: M Ismunadi
Bangkapos.com/Rizki Irianda Pahlevy
Kepala Kantor Wialayah Ditjen Perbendaharaan (DJPblB) Bangka Belitung, Syukriah saat ditemui Bangkapos.com, Kamis (11/9/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bangka Belitung mendorong optimalisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program strategis pemerintah pusat ini dinilai tidak hanya memberikan manfaat bagi pelajar, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat dari lapisan terbawah.

Kepala Kanwil DJPb Babel, Syukriah, menegaskan pentingnya MBG sebagai salah satu penggerak ekonomi kerakyatan.

“Potensi MBG ini besar, tujuannya untuk menggerakkan ekonomi dari bawah. Kami juga siap meluruskan informasi terkait koperasi maupun mekanisme program ini, agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat,” ujar Syukriah kepada Bangkapos.com, Kamis (11/9/2025).

Ia menjelaskan, DJPb memiliki fungsi sebagai Regional Chief Economist sekaligus financial advisor, sehingga berperan memastikan data di lapangan berjalan sesuai rencana.

Berdasarkan evaluasi sementara, dari target 143 Satuan Penyedia Program Gizi (SPPG), baru enam SPPG yang benar-benar beroperasi meskipun jumlah yang terbentuk lebih banyak.

“Data menunjukkan progresnya masih terbatas. Kami ingin memastikan implementasi di lapangan sesuai sasaran, terutama dalam hal pengadaan bahan baku,” jelasnya.

Lebih lanjut, Syukriah berharap SPPG di Bangka Belitung dapat memberdayakan produsen lokal.

Menurutnya, kebutuhan besar seperti ratusan kilogram daging, ayam, dan ribuan butir telur seharusnya langsung dipasok dari koperasi atau produsen, bukan melalui rantai distribusi panjang yang bisa menambah biaya.

“Kalau satu dapur membeli kebutuhan dalam jumlah besar, tentu tidak lagi harga satuan. Kita harapkan pembeliannya langsung ke produsen melalui koperasi, agar dampak ekonominya lebih terasa ke masyarakat,” tambahnya.

Dengan strategi ini, pelaksanaan MBG diharapkan tidak hanya memenuhi gizi pelajar, tetapi juga menumbuhkan ekonomi lokal serta memperkuat peran koperasi di tingkat daerah. (Bangkapos.com/Rizki Irianda Pahlevy)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved