Bangka Pos Hari Ini
Cerita Siswa SMP Muhammadiyah Pangkalpinang, Bisa Nabung Rp15 Ribu Berkat Program MBG
Makanannya sih enak-enak. Terus, sayurannya juga beragam. Setiap hari juga beda-beda, jadi enak gitu. Terus, buahnya juga rasanya segar juga . . .
Selain itu, sekolah juga menanamkan nilai kedisiplinan.
“Kalau di sini kita sistemnya ada antre untuk makan. Kita budayakan antre dulu, nanti baru masuk ke ruangan. Kemudian duduk dengan rapi, setelah semuanya tanpa suara atau senyap, baru kita mulai berdoa. Setelah makan, kita berdoa kembali, kemudian kita antre kembali untuk mengembalikan makanan di tempat awal,” jelasnya.
Sopian menambahkan, hingga kini tidak ada siswa yang memiliki alergi terhadap makanan.
“Kalau alergi, kita tanyakan ke anak, ternyata tidak ada yang menyampaikan kalau mereka alergi. Cuma ada 1-2 orang anak memang makanannya itu-itu saja. Misalnya mereka hanya suka dengan ayam goreng, jadi harus bawa ayam goreng dari rumah dan tidak mau menggunakan lauk lain.
Itu saja kalau untuk anakanak,” katanya.
Bahkan, lanjutnya, sebagian siswa justru ingin menambah porsi.
“Sehabis makan, selainnya kalau bisa nambah, mereka,” ungkapnya sambil tersenyum.
Saat ini, jumlah penerima manfaat MBG di sekolah mencapai sekitar 120 siswa. Namun, pada hari-hari tertentu seperti Senin dan Kamis, sekitar 20 siswa dari panti asuhan yang berpuasa tetap mendapat perhatian.
“Alhamdulillah mereka artinya walaupun tidak makan di sini, mereka dapat untuk buka puasa diberikan paket makanan ringan seperti roti dan yang lainnya,” tambahnya. (x1)
Bentuk Penghormatan HAM
DIREKTUR Pelayanan Hak Asasi Manusia, Osbin Samosir, mengunjungi SMP Muhammadiyah Pangkalpinang di Bukit Sari, Kecamatan Gerunggang, Kamis (18/9). Dalam kunjungan itu, ia mengapresiasi pola makan bersama yang dijalankan sekolah, karena dinilai mampu menumbuhkan kebersamaan sekaligus mencerminkan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
“Ini pertama kali saya datang ke sekolah berbasis agama. Sebelumnya, saya hanya pernah berkunjung ke sekolah negeri. Saya melihat pola yang diterapkan di sini cukup unik. Anakanak diberi kesempatan makan bersama, bahkan ada jadwal sarapan pagi bersama. Meski belum ada program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah, sekolah
sudah berinisiatif melaksanakannya,” ujar Samosir saat ditemui di aula makan sekolah.
Ia menambahkan, kesetaraan juga dijaga dengan baik. Siswa yang sedang berpuasa tetap mendapat perhatian melalui pemberian makanan kering untuk dibawa pulang.
“Jadi semua anak tetap memperoleh haknya. Saya kira ini bagian penting dari penghormatan HAM,” tegasnya.
Menurut Samosir, makanan yang disajikan harus benar-benar sehat dan bergizi agar memberi dampak jangka panjang.
“Anak-anak ini, 30–35 tahun mendatang, akan menjadi pemimpin bangsa. Karena itu, jangan sampai makanan yang diberikan asal-asalan. Gizi baik mencegah stunting dan melahirkan generasi yang lebih kuat,” katanya.
Bocah 9 Tahun di Belitung Disetrika Kakak Sepupu, Polisi Terapkan Wajib Lapor |
![]() |
---|
24 SPPG Beroperasi di Bangka Belitung, Setiap Hari BGN Update Jumlah SPPG |
![]() |
---|
Prensi Sempat Ceritakan Detik-Detik Laka, Pemuda Sumsel Tewas di Dusun Serdang |
![]() |
---|
Dinkes Pangkalpinang Gencar Promosikan Imunisasi Lengkap untuk Anak Usia Dini |
![]() |
---|
2.426 Porsi MBG Dimasak Tengah Malam, Dapur SPPG Taman Sari Utamakan Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.