Bangka Pos Hari Ini
Cerita Siswa SMP Muhammadiyah Pangkalpinang, Bisa Nabung Rp15 Ribu Berkat Program MBG
Makanannya sih enak-enak. Terus, sayurannya juga beragam. Setiap hari juga beda-beda, jadi enak gitu. Terus, buahnya juga rasanya segar juga . . .
Selain manfaat kesehatan, ia menilai pola makan bersama juga memberi dampak sosial yang signifikan. Banyak siswa yang awalnya malas bersekolah menjadi lebih bersemangat karena ingin berkumpul dan makan dengan temantemannya.
“Bahkan ada yang sakit, tapi tetap ingin hadir karena merasa senang makan bersama,” ujarnya.
Lebih jauh, kegiatan ini juga dipandang sebagai sarana pendidikan karakter.
“Ketika anak-anak makan dengan menu yang sama tanpa membedakan siapa kaya atau miskin, itu menanamkan kebersamaan, solidaritas, dan rasa setara. Nilai ini sejalan dengan semangat pluralisme Indonesia,” jelasnya.
Di akhir kunjungan, Samosir berpesan agar orang tua ikut berperan aktif mendukung sekolah dan memberi perhatian terhadap pengalaman anak-anak. Pola ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain. Dengan makanan bergizi, anak-anak tidak hanya sehat, tetapi juga lebih termotivasi belajar. Yang terpenting, pastikan setiap anak memperoleh haknya untuk makan layak, sehat, dan bergizi,” tutupnya.
Keracunan Pernah Terjadi di Belitung
Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang memastikan telah memperkuat pengawasan keamanan pangan di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Pangkalpinang.
Langkah ini dilakukan setelah mencatat adanya kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang pernah terjadi di Kabupaten Belitung Timur.
Kepala Balai POM Pangkalpinang, Agus Riyanto mengungkapkan kasus tersebut terjadi sebulan lalu.
Dari hasil pengujian laboratorium, keracunan disebabkan oleh bakteri Salmonella yang ditemukan pada lauk pauk.
“Kasus keracunan memang pernah terjadi satu kali di Belitung Timur, penyebabnya salmonella. Selebihnya di Bangka Belitung belum ditemukan lagi. Mudah-mudahan tidak terulang,” jelas Agus kepada awak media usai melakukan distribusi MBG di SDN 30 Kota Pangkalpinang, Senin (22/9).
Untuk mencegah kejadian serupa, Balai POM bersama Dinas Kesehatan telah menggelar pelatihan keamanan pangan bagi tenaga masak dan pramusaji di seluruh SPPG Pangkalpinang.
Materi pelatihan difokuskan pada prinsip keamanan pangan, termasuk bahaya fisik, kimia hingga mikrobiologi.
“Makanan yang aman dikonsumsi harus terbebas dari tiga macam bahaya: fisik, seperti kerikil atau rambut; kimia, seperti formalin dan boraks; serta mikrobiologi, seperti bakteri patogen penyebab keracunan. Prinsip-prinsip ini terus kami tekankan kepada tenaga SPPG,” ujarnya.
Agus menegaskan jika dikemudian hari terjadi kasus serupa, Balai POM siap melakukan pengujian sampel di laboratorium lengkap yang dimiliki.
Dengan adanya pelatihan dan sistem pengawasan terpadu, ia optimistis risiko keracunan dapat diminimalisir.
“Kami sudah menyiapkan SDM yang terlatih, punya fasilitas laboratorium dan bekerja sama dengan Pemda. Fokusnya adalah pencegahan agar masyarakat bisa mendapatkan makanan yang aman,” tambahnya.
Dengan upaya ini, Balai POM Pangkalpinang berharap penyelenggaraan program MBG berjalan lancar dan masyarakat terjamin mendapatkan asupan pangan yang sehat dan aman.
2.808 Penerima Manfaat
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kurnia Jaya yang terletak di Dusun Cemara, Manggar, Belitung Timur mulai melaksanakan penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana pada Senin (22/9).
Sebanyak 2.808 penerima manfaat menjadi sasaran program yang tersebar di wilayah Desa Kurnia Jaya dan Desa Baru.
Kepala Dapur SPPG Kurnia Jaya, Andryan Septian, menjelaskan bahwa layanan pangan bergizi mencakup dua kelompok besar, yakni pelajar dan kelompok rentan.
Dari sisi pendidikan, penerima manfaat terdiri atas siswa TK/PAUD hingga SMA dengan total 2.484 orang yang tersebar di 24 sekolah. Adapun 24 sekolah tersebut terdiri dari 10 TK, 10 SD, 2 SMP dan 2 SMA.
“Hari Senin (22/9) ini hari pertama kami beroperasi. Selain siswa, program ini juga menjangkau kelompok B3, yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, dengan jumlah 324 orang. Dengan demikian, total keseluruhan penerima manfaat mencapai 2.808 orang,” jelas Andryan kepada posbelitung.co, Senin (22/9).
Untuk menu perdana hari ini, anak-anak sekolah dan Kelompok B3 mendapatkan sajian ayam goreng, tumis sayur, semur telur, susu, dan buah jeruk.
Andryan menekankan jika Angka Kecukupan Gizi (AKG) setiap anak diberikan sesuai dengan kelompok usianya, sehingga porsi setiap tingkatan sekolah berbeda.
“Untuk AKG sesuai kelompok usianya, jadi seperti TK dan SD porsinya lebih kecil dibanding SMP dan SMA,” ungkapnya.
SPPG Kurnia Jaya diharapkan mampu menjadi pusat layanan pangan sehat yang tidak hanya mendukung kebutuhan gizi siswa di sekolah, tetapi juga memperkuat kualitas gizi masyarakat desa, khususnya ibu dan anak. (t2/y1)
Bocah 9 Tahun di Belitung Disetrika Kakak Sepupu, Polisi Terapkan Wajib Lapor |
![]() |
---|
24 SPPG Beroperasi di Bangka Belitung, Setiap Hari BGN Update Jumlah SPPG |
![]() |
---|
Prensi Sempat Ceritakan Detik-Detik Laka, Pemuda Sumsel Tewas di Dusun Serdang |
![]() |
---|
Dinkes Pangkalpinang Gencar Promosikan Imunisasi Lengkap untuk Anak Usia Dini |
![]() |
---|
2.426 Porsi MBG Dimasak Tengah Malam, Dapur SPPG Taman Sari Utamakan Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.