Aksi Demo Timah

Demo di Kantor PT Timah Memanas, Massa Kocar-Kacir Ditembak Gas Air Mata dan Water Canon Polisi

Beberapa pendemo mengaku mengalami sedikit sesak napas, karena terlalu banyak menghirup gas air mata dari petugas.

Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: Hendra
Rifqi 
DEMO DI PT TIMAH - Suasana saat aparat keamanan melepaskan tembakan gas air mata dan water cannon ke arah massa aksi di depan Kantor Pusat PT Timah, Senin (6/10/2025) siang. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Aksi demi timah di depan Kantor Pusat PT Timah di Pangkalpinang, Senin (6/10/2025) siang memanas.

Ribuan massa melemparkan air mineral ke aparat kepolisian yang berjaga di depang gerbang kantor PT Timah.

Aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah pendemo hingga membuat massa kocar -kacir menyelamatkan diri.

Suara letusan gas air mata yang diiringi semprotan water cannon juga membuat demonstran berlarian menjauh dari lokasi.

Sebagian dari mereka berlarian menuju arah Kecamatan Gabek, sementara banyak juga yang mengarah menuju Alun-Alun Kota Pangkalpinang.

Meski begitu, sampai saat ini mereka masih bertahan di sepanjang Jalan Jendral Sudirman Kota Pangkalpinang.

Beberapa pendemo mengaku mengalami sedikit sesak napas, karena terlalu banyak menghirup gas air mata dari petugas.

Sebelumnya, ribuan massa terus berdatangan di depan Kantor Pusat PT Timah di Kota Pangkalpinang pada Senin (6/10/2025) siang.

Berdasarkan keterangan yang mereka berikan, massa datang dari berbagai wilayah, mulai dari Toboali Kabupaten Bangka Selatan ataupun Parit Tiga Kabupaten Bangka Barat.

Hal itu tergambar dari deretan kendaraan yang terpakir di sepanjang jalang Jendral Sudirman Kota Pangkalpinang.

Beberapa dari massa aksi membentangkan spanduk tuntutan di atas gerbang perusahaan milik negara yang begerak pada bidang pertambangan tersebut.

Terdapat juga bendera merah putih yang terus dikabarkan oleh masyarakat di atas pagar tersebut.

Salah satu spanduk yang mereka bentangkan yakni tuntutan agar diberikan kemudahan untuk mencari nafkah melalui pertambangan rakyat.

"Jangan persulit kami mencari nafkah, kami sudah merdeka," bunyi salah satu tuntutan masyarakat yang dituangkan di kertas karton.

(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved