Berita Bangka Barat
Haltec Babel Tekankan Urgensi Sertifikasi Halal untuk Dapur Program Mbg di Babel
Sertifikasi halal ini sangat urgent, karena banyak ditemui di lapangan bahan tambahan atau campuran makanan yang non-halal....
Penulis: Riki Pratama | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Direktur Halal Training Education Consulting (Haltec) Bangka Belitung, Nardi Pratomo, menegaskan pentingnya penerapan sertifikasi halal bagi dapur-dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Langkah ini dinilai mendesak menyusul masih ditemukannya penggunaan bahan baku non-halal di sejumlah lokasi.
“Sertifikasi halal ini sangat urgent, karena banyak ditemui di lapangan bahan tambahan atau campuran makanan yang non-halal. Ini berbahaya, apalagi jika dapur tidak berhati-hati dan tergoda membeli bahan baku murah, terutama yang impor, apalagi anggaranya terbatas,” ujar Nardi kepada wartawan, Rabu (8/10/2025) di kantor Bupati Bangka Barat.
Menurutnya, sertifikasi halal diperlukan dan setiap dapur harua memiliki tenaga pengawas internal yang memahami standar halal.
"Pengawas atau supervisor halal yang bertugas memastikan semua bahan dan proses di dapur sesuai ketentuan. Kami siap mendukung karena ini kewajiban negara, dan BGN juga sudah memberi edaran untuk mengantisipasi hal-hal yang bisa , keracunan makanan, mencoreng citra daerah,” jelasnya.
Ia menambahkan, meski kondisi dapur di Bangka Belitung saat ini sudah jauh lebih baik dibanding beberapa tahun lalu. Potensi pelanggaran masih bisa terjadi jika pengawasan lemah.
"Kalau dari sisi kebersihan dan kerapian, sebagian besar dapur sudah baik. Tapi titik kritisnya, ada di bahan baku dibeli dari mana sumbernya, bagaimana penyimpanannya, dan siapa yang mengawasi,” katanya.
Sebagai contoh, ia menyoroti penanganan daging ayam yang tidak tepat bisa menimbulkan risiko kesehatan.
“Kalau daging ditumpuk di freezer, bagian luar bisa beku tapi dalamnya belum. Saat dimasak, bisa cepat busuk dan itu bisa menyebabkan potensi keracunan,” ujarnya.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pengolahan makanan, bukan hanya perbaikan fisik bangunan dapur, karena memproduksi makanan setiap hari sebanyak 3.500 porsi.
“Pemilik dapur harus berani berinvestasi pada SDM, mulai dari sertifikat kompetensi chef handler, izin sanitasi, hingga sertifikat halal. Jangan hanya fokus pada bangunan yang bagus dan bersih. Tapi SDM-nya juga harus kompeten,” tegasnya.
Ia juga mendukung penuh program pemerintah terkait penyediaan makanan bergizi untuk anak sekolah. Semua negara maju pasti ada makan gratis, bahkan ditambah dengan makan pagi.
"Satu sisi kita boleh memberikan kritik. Tetapi jansgan sampai membuat program ini menjadi hilang. Program makan siang gratis ini bagus sekali. Semua negara maju sudah menerapkannya," katanya. (Bangkapos.com/Riki Pratama)
Ditemukan Dapur Fiktif dan Menu Tak Variatif di Program MBG Bangka Barat, Sekda: Itu Data Lama |
![]() |
---|
Lahan Bekas Tambang Disamping Polres Bangka Barat Seluas 1,8 Hektar Ditanami 30.000 Bibit Jagung |
![]() |
---|
PPPK Paruh Waktu di Kabupaten Bangka Barat Tunggu NIP Keluar dari BKN |
![]() |
---|
Dukung Timnas Indonesia, Kapolres Babar Yakin Menang Lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia |
![]() |
---|
Bangka Barat Jadi Tuan Rumah Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits Tingkat Provinsi Babel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.