Mitra Penambangan di IUP PT TImah
12 Koperasi di Babel Diusulkan Jadi Mitra PT Timah, Peluang Baru bagi Usaha Koperasi
koperasi yang ingin mengelola minerba wajib memenuhi persyaratan administrasi dan legalitas. Menurutnya persyaratan dan legalitas ...
Peluang Usaha Baru
Abdul Raya, Ketua Koperasi Merah Putih (KMP) Tanjung Ketapang, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, menilai peluang mengelola tambang timah bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat asalkan dikelola secara profesional dan transparan. Dia pun mengaku sudah bertemu perwakilan PT Timah Tbk membahas tentang rencana kerjasama.
“Tentang kegiatan pertambangan yang ada di Bangka Selatan ini, memang kami kemarin bertemu dengan beberapa perwakilan PT Timah bersama koperasi-koperasi Merah Putih, termasuk Koperasi Merah Putih Tanjung Ketapang juga hadir. Cuma sejauh ini masih bincangbincang dengan pengurus PT Timah tentang potensi tambang, belum ke tahap teknis,” kata Abdul Raya saat ditemui Bangka Pos, Senin (13/10).
Abdul Raya menyebutkan koperasi siap jika pemerintah memberikan kejelasan mekanisme dan tanggung jawab. Ia berharap kerja sama dengan PT Timah dapat berjalan seperti model kemitraan, di mana koperasi bisa membantu pengelolaan lapangan, sementara PT Timah mengatur sistem dan pengawasan.
“Kalau memang regulasinya sudah jelas dan diberi arah dari PT Timah atau pemerintah, kami siap. Koperasi bisa menjadi jembatan antara perusahaan dan masyarakat,” ujarnya.
“Awalnya Koperasi Merah Putih memang tidak dimasukkan dalam kegiatan penambangan. Tapi setelah berjalan, kami lihat ada potensi tambang di daerah kita. Kalau potensi itu bisa membantu ekonomi masyarakat, kami siap ikut, apalagi ini bagian dari perekonomian rakyat,” jelasnya.
Harus Jelas
Abdul Raya menyebut persoalan legalitas legalitas koperasi untuk mengelola tambang mungkin tidak terlalu sulit.
Menurutnya yang lebih penting adalah kejelasan bentuk kemitraan antara PT Timah dan koperasi.
“Arahnya seperti apa, apa yang harus kami lakukan, itu yang kami tunggu. Jangan sampai kami sudah buat izin, tapi peran koperasi belum jelas,” katanya.
“Saya sudah dua kali didatangi PT Timah Tbk Pusat Pertama di rumah bersama dengan kejaksaan dan kemudian kedua di kantor lurah,” lanjut Abdul Raya.
Dia juga optimistis dengan sumber daya manusia (SDM) yang bisa digerakkan jika KMP Tanjung Ketapang nantinya ikut mengelola tambang. Dalam pandangannya, koperasi bahkan mungkin akan berperan dalam pengolahan maupun pembelian timah dari masyarakat, agar nilai tambah tetap berada di daerah.
“Sekarang ini masyarakat masih terbiasa ingin menerima bantuan. Padahal kalau koperasi masuk tambang, justru koperasi harus siapkan modal. Kalau pemerintah bisa bantu lewat perbankan atau ada investor bermitra dengan kami, kami terbuka, asalkan saling menguntungkan,” jelasnya. (x1)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.