Lima Provinsi dengan Jumlah Penduduk Miskin Paling Sedikit di Indonesia 2025, Babel Peringkat Satu

BPS mencatat ada 23,8 juta penduduk miskin di Indonesia 2025. Namun, lima provinsi ini berhasil menekan angka kemiskinan hingga di bawah 7 persen

|
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Bangkapos.com/Sela Agustika
Rapat Rilis BRS - Kepala BPS Babel, Toto Haryanto saat menyampaikan rilis Berita Resmi Statistik (BRS) Januari 2025 di Ruang Aula BPS Babel, Senin (3/2/2025). BPS mencatat terjadi deflasi sebesar 0,85 persen secara month-to-month (m-m) dan year-to-date (y-t-d) pada Januari 2025. 

Namun capaian lima provinsi ini menunjukkan adanya upaya serius pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan melalui program pembangunan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Garis Kemiskinan di Bangka Belitung Tertinggi Kedua Nasional, Tapi Angka Kemiskinan Terendah Kelima

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat garis kemiskinan di wilayah Babel menempati posisi kedua tertinggi secara nasional setelah Papua Pegunungan.

Meski demikian, persentase penduduk miskin di Babel pada Maret 2025 hanya 5,00 persen.

Angka ini jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 8,47 persen, sekaligus menjadi yang terendah kelima di Indonesia.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa standar hidup masyarakat Babel tergolong tinggi.

Garis Kemiskinan Tinggi, Tanda Daya Beli Masyarakat Kuat

Kepala BPS Babel, Toto Haryanto Silitonga, menjelaskan tingginya garis kemiskinan mencerminkan meningkatnya kebutuhan hidup layak, baik dari sisi makanan maupun non-makanan.

“Garis kemiskinan dibentuk dari pengeluaran minimal yang dibutuhkan untuk kebutuhan pokok. Ini menunjukkan bahwa daya beli dan pendapatan masyarakat kita relatif tinggi, sehingga meski garis kemiskinan tinggi, jumlah penduduk miskinnya tetap rendah,” jelas Toto saat rilis Berita Resmi Statistik, Jumat (25/7/2025).

Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Babel pada Maret 2025 mencapai 77,71 ribu orang, menurun 0,87 ribu orang dibandingkan September 2024.

Perkotaan Turun, Perdesaan Sedikit Naik

Jika dilihat lebih rinci, penurunan terjadi di wilayah perkotaan, dari 4,09 persen menjadi 3,89 persen atau berkurang 1,41 ribu orang.

Sementara itu, di perdesaan justru terjadi kenaikan tipis dari 6,49 persen menjadi 6,59 persen atau bertambah 540 orang.

Toto menambahkan, penurunan angka kemiskinan juga didorong program bantuan sosial dan subsidi upah yang diberikan pemerintah.

Namun, ia mengingatkan agar masyarakat tidak bergantung hanya pada bantuan.

Halaman
123
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved