Jejak Karier Kapolri Listyo Sigit Terus Didesak Mundur Oleh Demonstran, Raih Banyak Tanda Jasa

Di tengah tekanan publik, Kapolri menyatakan dirinya siap kapan saja menerima keputusan politik.

Kolase Dok Kemenpora | Tribunnews.com/Abdi Ryanda
KAPOLRI JENDERAL LISTYO -- (kiri) Kapolri Jenderal Listyo Sigit / (kanan) Massa melakukan perlawanan di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat dengan petasan pada Jumat (29/8/2025) sore | Kapolri Jenderal Listyo Sigit perintahkan anggotanya tembak massa yang nekat masuk Mako Brimob 

“Saya turut berbela sungkawa, saya juga sangat menyesali,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, ia berjanji menegakkan keadilan atas tragedi yang terjadi.

“Ini sudah takdir, tapi keadilan, kita keluarga, mohon ditegakkan,” kata pihak keluarga. Prabowo pun menegaskan, “Pasti. Pasti.”

Presiden sebelumnya juga sudah menyampaikan sikap resmi.

Ia menilai tindakan aparat berlebihan dan harus diproses secara tuntas.

“Sekali lagi, saya terkejut dan kecewa dengan tindakan petugas yang berlebihan. Saya telah memerintahkan agar insiden tadi malam diusut secara tuntas dan transparan, serta petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab,” tegas Prabowo.

Pemerintah, lanjut Prabowo, akan memberikan perhatian khusus bagi keluarga Affan, termasuk menjamin kehidupan mereka ke depan.

Rekam jejak Kapolri

Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. merupakan perwira tinggi Polri yang kini memegang jabatan sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).

Pria kelahiran Ambon, Maluku, pada 5 Mei 1969 ini meniti kariernya sejak lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991.

Sebelum akhirnya dipercaya Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri, ia sudah melalui berbagai penugasan penting di kepolisian.

Sebagai perwira, Listyo pernah mencatat prestasi besar ketika menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.

Salah satu kasus yang berhasil diungkap adalah penangkapan buronan kasus Bank Bali, Djoko Tjandra, yang melarikan diri selama 11 tahun.

Tak hanya itu, ia juga menangani penyelidikan kebakaran besar Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) di mana penyidik Bareskrim menetapkan 11 orang tersangka.

Kariernya di Polri terbilang moncer.

Pada 2011, Listyo dipercaya menjadi Kapolresta Solo menggantikan Irjen Pol Nana Sujana yang saat itu masih berpangkat Komisaris Besar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved