Kenaikan Pangkat Luar Biasa Polisi Luka Demo Bisa Picu Kekecewaan Publik, Pengamat Sarankan Ditunda

Pemberian kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) bagi polisi yang terluka saat amankan demo ricuh berpotensi menimbulkan kekecewaan masyarakat

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Kolase TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN | KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
POLISI DIBERI PANGKAT LUAR BIASA -- Kenaikan Pangkat Luar Biasa Polisi Luka Demo Bisa Picu Kekecewaan Publik, Pengamat Sarankan Ditunda 

Instruksi Tambahan dari Presiden

Selain menaikkan pangkat, Prabowo juga memerintahkan agar polisi yang terluka diberi kesempatan mengikuti pendidikan lanjutan sebagai bentuk apresiasi.

“Saya perintahkan mereka naik pangkat, masuk sekolah,” kata Prabowo.

Kapolri menyambut baik arahan tersebut dan menyampaikan terima kasih.

Ia menilai langkah Presiden adalah bentuk kepedulian terhadap anggotanya yang sudah bekerja keras di lapangan.

"Beliau melihat satu per satu, dan beliau sangat prihatin dan beliau memerintahkan kepada saya untuk memberikan penghargaan terbaik bagi prajurit-prajurit yang sudah menjadi korban dalam melaksanakan tugas negara," ujar Kapolri di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Senin,

Selain menaikkan pangkat, Polri juga akan menyekolahkan para polisi yang menjadi korban kericuhan demo, sesuai perintah Prabowo.

Kapolri mengatakan aparat kepolisian yang bertugas mengawal demonstrasi sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Kita diminta dan diperintahkan untuk menaikkan pangkat, menyekolahkan, dan memberikan penghargaan terbaik untuk prajurit-prajurit kita yang sudah bekerja keras dan menjadi korban," ujar Kapolri.

Kapolri pun mengucapkan terima kasih kepada Prabowo yang telah memerintahkan adanya kenaikan Pangkat Luar Biasa untuk para anggota Polri ini.

"Tentunya kami mewakili keluarga besar institusi Polri mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden," ucapnya.

Daftar Korban Tewas dalam Gelombang Demo 25 Agustus – 1 September 2025

RANTIS BRIMOB - Tangkapan layar dari Instagram, detik-detik mobil rantis Brimob melindas Affan driver ojol sampai tewas pada Kamis (28/8/2025) saat demo di Jakarta - (kanan) Kendaraan taktis milik Brimob Detasemen B Sorong, Papua Barat tampak parkir di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sorong Selasa (6/9/2022).
RANTIS BRIMOB - Tangkapan layar dari Instagram, detik-detik mobil rantis Brimob melindas Affan driver ojol sampai tewas pada Kamis (28/8/2025) saat demo di Jakarta - (kanan) Kendaraan taktis milik Brimob Detasemen B Sorong, Papua Barat tampak parkir di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sorong Selasa (6/9/2022). (Istimewa, TribunPapuaBarat/Petrus Bolly Lamak)

Gelombang demonstrasi yang berlangsung sejak 25 Agustus hingga 1 September 2025 di sejumlah daerah di Indonesia menelan korban jiwa.

Berdasarkan catatan, setidaknya sembilan orang meninggal dunia akibat bentrokan, kebakaran, hingga paparan gas air mata.

Rangkaian Korban Jiwa

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved