Rekam Jejak Primus Yustisio Artis jadi Anggota DPR 4 Periode, Harta Rp 112 M tapi Pilih Naik KRL

Dari laporan tersebut tak tercatat adanya hutang atas nama Primus Yustisio, sehingga total kekayaan Primus Rp 112.410.023.218.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Instagram @lambegosiip | Kompas.com/Putra Prima Perdana
PRIMUS YUSTISIO -- (kiri) Momen Primus Yustisio tengah naik KRL diduga sambil mengaji / (kanan) Primus Yustisio | Rekam Jejak Primus Yustisio Artis jadi Anggota DPR 4 Periode, Harta Rp 112 M tapi Pilih Naik KRL 

Primus Yustisio terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 30 Maret 2024.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tersebut, Primus melaporkan sejumlah harta kekayaan berupa tanah, kendaraan dan harta lainnya.

Suami aktris Jihan Fahira itu melaporkan kepemilikan tanah dan bangunan seluas 237 m2/400m2 di Jakarta Selatan senilai Rp 18,9 miliar.

Kemudian ada tanah dan bangunan seluas 687 m2/1000m2 di Jakarta Selatan senilai Rp 54,9 miliar.

Tanah dan bangunan seluas 1490 m2/800 m2 di Tangerang Selatan serta tanah seluas 1888 m2 di Kota Tangerang senilai Rp 6,7 miliar.

Total kepemilikan tanah dan bangunan Primus Yustisio mencapai Rp 97 miliar.

Primus juga melaporkan kepemilikan alat transportasi dengan total Rp 2,5 miliar.

Diantara kendaraan yang dilaporkannya seperti mobil BMW K1200S tahun 2005 senilai Rp 139 juta, Hyundai Palisade 2.2 AT Signature tahun 2022 senilai Rp 900 juta.

Serta kendaraan lain seperti Mini Cooper, Jeep Mercy SUV, Swift sedan, Innova.

Sementara harta bergerak lainnya dilaporkan oleh Primus sebesar Rp 316 juta, kas dan setara kas sebesar Rp 11,1 miliar, harta lainnya sebesar Rp 1,3 miliar.

Dari laporan tersebut tak tercatat adanya hutang atas nama Primus Yustisio, sehingga total kekayaan Primus Rp 112.410.023.218.

Jumlah tersebut menjadikan Primus salah satu dari beberapa artis dengan kekayaan mencapai ratusan miliar.

Primus Yustisio Pilih Naik KRL ke Gedung DPR RI

Kebiasaan Primus Yustisio disorot di tengah kebijakan tidak masuk akal DPR RI yang memberikan tunjangan rumah senilai Rp50 juta untuk wakil rakyat. 

Terlebih tunjangan rumah senilai Rp50 juta itu diberikan lantaran DPR RI bisa menyewa rumah di dekat Gedung DPR RI Senayan sehingga terhindar dari macet.

Pernyataan itu diutarakan anggota DPR RI sekaligus penyanyi Nafa Urbach di media sosialnya saat masyarakat ramai-ramai menolak pemberian tunjangan rumah DPR RI. 

Nafa menyampaikan tunjangan itu diperuntukkan bagi anggota DPR untuk menyewa rumah di sekitar Kompleks Parlemen di Senayan, Jakarta.

Ia menyebut hal itu agar memudahkan para anggota DPR untuk berkegiatan di kantornya.

Nafa lantas mencontohkan dirinya yang menetap di Bintaro, selama ini ia harus melawan kemacetan untuk menuju ke Kantor DPR.

"Itu macetnya tuh luar biasa, ini sudah setengah jam di perjalanan masih macet," ucap dia.

Namun sesaat mendapatkan hujatan netizen, Nafa Urbach kemudian meminta maaf atas pernyatannya. 

Di tengah alasan mengada-ada tersebut, ternyata masih ada anggota DPR RI yang berpikiran waras.

Dia adalah Primus Yustisio yang merupakan anggota DPR RI sekaligus mantan aktor Indonesia. 

Primus yang sudah duduk di Parlemen dari tahun 2009 kerap tersorot kamera netizen naik commuter line (KRL) saat bekerja ke kantornya di Senayan, Jakarta Pusat. 

Padahal rumah Primus Yustisio juga berada di pinggiran Jakarta tepatnya di Bintaro, Tangerang Selatan. 

Kebiasaan Primus Yustisio yang memakai transportasi umum pun sempat dibenarkan istrinya Jihan Fahira.

Jihan mengungkapkan keputusan Primus naik transportasi umum itu karena tak mau terjebak macet.

"Jadi kalau Primus itu males macet," kata Jihan.

Sebagai informasi, Primus tinggal di Bintaro, Tangerang Selatan.

Ditambah lagi, rumah Primus dan Jihan dekat dengan stasiun KRL, sehingga menggunakan KRL dinilai lebih efektif dan efisien. 

"Rumah kami sama stasiun kereta cuma 5-3 menit sampai," kata Jihan.

"Jadi, naik kereta itu memang paling efektif," sambungnya. 

Bukan hanya saat ke Gedung DPR RI, Primus Yustisio juga kerap mengunjungi daerah Pemilihan nya (Dapilnya) di Bogor menggunakan KRL.

Menurut Jihan, suaminya memilih KRL saat berkunjung ke Dapil ialah karena murah dan terjangkau.

"Kalau ke Dapil memang enak naik kereta," ujar Jihan.

"Kalau Dapilnya itu ada yang tiga jam, ada yang enak dilewatin mobil, ada yang enak pakai kereta," sambungnya.

(Bangkapos.com/TribunSumsel.com/Kompas.com/Wartakotalive.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved