Breaking News

Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Fakta Baru Tewasnya Ilham Kacab Bank BUMN, Oknum TNI Diduga Terlibat, Komandan PM Bongkar Sosoknya

Kasus kematian Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37) yang diculik dan dibunuh di DKI Jakarta menemukan fakta baru.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Instagram Ilham Pradipta/Istimewa
PEMBUNUHAN CABANG BANK - Potret Mohamad Ilham Pradipta semasa hidup. (Kanan) Capture CCTV penculikan kepala cabang Bank. Siang hari sebelum kejadian, Ilham masih sempat berbincang santai lewat telepon dengan sang kakak. 

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa Fiardi Marasabessy mengatakan, empat pelaku itu masing-masing berinisal AT, RS, RAH, dan RW.

Tiga orang awal ditangkap di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Sementara nama terakhir ditangkap di bandara wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dwi Hartono Dikenal Sebagai Pengusaha

Dwi Hartono atau dikenal Klan Hartono dikenal sebagai seorang pengusaha.

Dirinya memiliki akun Instagram bernama Klan Hartono, pun dengan TikTok dan Youtube.

Dalam setiap bio nya, Hartono menuliskan profesinya sebagai pengusaha property, perkebunan, trading, pendidikan, E-Commerce, fashion dan skin care, mengutip TribunnewsBogor.com.

Merangkum berbagai sumber, Dwi Hartono lahir 6 Oktober 1985 di Lahat Sumatera Selatan.

Ia sudah merambah ke dunia wirausaha sejak duduk di bangku kuliah.

Hartono merintis karir dari membuat warung internet (warnet), rental game online, Play Station, coffee shop sampai warung tegal (warteg).

Ia juga merupakan Founder dan Owner dari Guruku.com.

Dwi Hartono Sang Motivator

Tak hanya itu, Dwi Hartono juga dikenal sebagai seorang motivator.

Terlihat di akun YouTube dirinya Klan Hartono.

Tampak di beberapa kontennya berisi soal tips dan trik termasuk untuk bisnis hingga lainnya.

Punya Ponsel Puluhan

Dalam interogasinya, Hartono ternyata memiliki banyak handphone.

"Mana, mana HP-nya mana. HP apa ? Cepet kamu jangan berlama-lama," kata polisi dikutip dari Youtube Jacklyn Choppers.

"Iya bang, iya bang," jawab pelaku.

"Bentar Dan (Komandan) saya ambil dulu. HP-nya 20 lebih, banyak banget," katanya.

"Handphonenya berapa ?" tanya Jacklyn Chopper.

"Banyak, 20 lebih," jawab polisi.

Pernah Beri Beasiswa ke Korban Rudapaksa

Dwi Hartono pernah memberikan beasiswa pendidikan pada NA, siswi SMP yang merupakan korban rudapaksa dan penyekapan di Kabupaten Lampung Utara.

NA disekap selama tiga hari oleh kawanan pelaku yang berjumlah 10 orang.

Bersama pengacara ternama Hotman Paris, Dwi Hartono memberi pernyataan dan kesiapan menyalurkan beasiswa bagi korban sampai ia menempuh jenjang pendidikan tinggi S1 dan S2.

“Saya atas nama pribadi dan Hartono Foundation akan memberikan beasiswa sampai S1. Adapun nanti apabila keluarga atau Bang Hotman merekomendasikan S1 hukum, biar kedepan bisa sukses seperti Bang Hotman, maka kami siap memberi beasiswa sampai S2 sekalipun,” ujar Dwi Hartono saat menggelar konferensi pers di Restoran Hotmen, akhir pekan lalu.

Dukungan moril dan materil berupa beasiswa pendidikan ini, menurut Dwi, diyakini mampu menjadi bekal bagi korban untuk meniti masa depan.

“Kita tahu bahwa pendidikan tidak 100 persen menjamin orang menjadi sukses. Namun dengan pendidikan, kita yakin bahwa orang akan memiliki pengaruh besar untuk menjadi sukses,” imbuh pengusaha yang tinggal di Cibubur ini.

Punya Rumah Mewah di Bogor

Berdasarkan informasi yang beredar, Dwi Hartono  dikabarkan tinggal di wilayah Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Kediaman pribadi Dwi Hartono disebut berada di kawasan Kompleks Perumahan Kota Wisata tepatnya di Jalan San Fransisco, Blok Q1 No. 8 dan 9, mengutip TribunnewsBogor.com.

Dari pantauan TribunnewsBogor.com, rumah tersebut berada di pinggir jalan yang menjadi akses utama.

Kedua bangunan mewah dengan cat putih tersebut nampak sepi dari aktivitas.

Pagar berwarna emas yang tinggi tertutup rapat dengan lampu yang dibiarkan menyala meski di siang hari.

Menurut salah satu petugas keamanan yang ditemui sekitar lokasi, bangunan tersebut saat ini dalam keadaan kosong.

Namun petugas keamanan perumahan mengaku tidak tahu sejak kapan bangunan tersebut dikosongkan.

"Udah kosong. Regu saya ini baru masuk hari ini, gak tau juga (kosong sejak kapan)," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com di pos penjagaan, Senin (25/8/2025).

(Bangkapos.com, Tribunnews.com, TribunBogor.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved