Profil Hashim Djojohadikusumo Ayah Rahayu Saraswati, Punya Harta Ditaksir Lebih dari Rp12 Triliun

Pada periode tersebut Hashim Djojohadikusumo tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 12,3 triliun.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Kolase Tribun/Ist | Kompas.com/Sabrina Asril
HASHIM DJOJOHADIKUSUMO -- Profil Hashim Djojohadikusumo (kanan) Ayah Rahayu Saraswati (kiri), Punya Harta Ditaksir Lebih dari Rp 12 Triliun 

BANGKAPOS.COM -- Rahayu Saraswati, keponakan Prabowo Subianto mundur dari DPR RI.

Rahayu Saraswati bukan sosok sembarangan, ia adalah anak dari Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo.

Langkah berani Rahayu Saraswati atau akbar disapa Sara membuatnya menjadi sorotan publik.

Baca juga: Alasan Sri Mulyani Minta Mundur hingga 2 Kali dari Menkeu, Kini Diganti Purbaya Yudhi Sadewa

Silsilah keluarganya menjadi hal yang menarik untuk dibahas, khususnya mengenal sosok sang ayah, Hashim Djojohadikusumo.

Hashim Djojohadikusumo lahir di Jakarta pada 1 Januari 1953 dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Siregar.

Ayahnya adalah mantan Menteri Negara Riset Indonesia ke-3 dan Menteri Keuangan Indonesia kedelapan.

Dirinya memiliki dua kakak perempuan dan satu kakak laki-laki yaitu Biantiningsih Miderawati Djiwandono, Marjani Djojohadikusumo, dan Prabowo Subianto.

Hashim memiliki tiga orang anak. Dua anaknya  yang aktif di politik yakni Aryo Djojohadikusumo dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Baca juga: Sosok MQ Iswara Wakil Ketua DPRD Jabar Sebut Tunjangan Rumah Rp71 Juta Tak Cukup: Harus Minjam Bank

Dalam studinya, Hashim pernah menempuh pendidikan di Pmonoa College, Claremont University, California dan mengambil jurusan Ilmu Politik dan Ekonomi.

Setelah lulus pada tahun 1976, ia pun magang di salah satu institusi bank investasi bernama Lazard Freres Et Cie.

Kemudian dirinya pun kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai direktur di perusahaan milik ayahnya, Indo Consult.

Selain itu, Hashim juga mendirikan bisnis pertamanya yaitu PT Era Persada.

Lalu, ia pun mendirikan Tirtamas Group yang menjadi perusahaan induk dari PT Era Persada Trade (trading), PT Tirtamas Majutama (perusahaan investasi induk), PT Indo Consult (konsultasi bisnis), PT Prima Comexindo (trading).

Ditambah mendirikan 38 anak usaha lain yang bergerak di bidang semen, petrokimia, energi, dan pertanian.

Sampai pada tahun 1993, mereka pun mengakuisisi PT Semen Nusantara Cilacap dan PT Semen Dwima Agung.

Saat Indonesia dihantam krisis ekonomi pada 1997-1998, perusahaan milik Hashim yaitu Tirtamas Group terpaksa menjual saham-sahamm dan unit usahanya untuk melunasi utang.

Pada tahun 2018, Hashim berada di rangking 35 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai 850 juta dolar AS menurut majalah Forbes.

Hashim kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Harta Kekayaan Hashim Djojohadikusumo

Pada 2018, Hashim Djojohadikusumo masuk daftar orang terkaya di Indonesia.

Hashim Djojohadikusumo berada di peringkat ke-35 sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Pada periode tersebut Hashim Djojohadikusumo tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 12,3 triliun.

Hashim Djojohadikusumo juga memiliki konsesi lahan hutan seluas 97 hektare di Aceh Tengah dan perkebunan.

Kemudian  Hashim Djojohadikusumo juga memiliki tambang batu bara yang tersebar di wilayah Aceh hingga Papua.

Harta kekayaan Hashim Djojohadikusumo berasal dari perusahaan yang dimilikinya.

Seperti contoh Arsari Group, sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor.

Di antaranya adalah sektor perkebunan kelapa sawit, pulp and paper, logistik hingga perusahaan kargo.

Selain memiliki kekayaan yang cukup fantastis, Hashim Djojohadikusumo juga memiliki rekam jejak yang cukup prestisius.

Alasan Rahayu Saraswati Mundur dari DPR

Keponakan Presiden Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mundur dari DPR RI.

Ia resmi menyatakan mundur sebagai anggota legislatif pada Rabu (10/9/2025) malam.

Adapun alasan Rahayu Saraswati mundur dari DPR adalah karena ucapannya yang dinilai menyakiti rakyat.

Dalam sebuah podcast yang berjudul "Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif", ada kalimat yang terucap yang kemudian memicu kemarahan publik.

Dalam siniar berdurasi 42 menit, keponakan Presiden Prabowo Subianto itu membahas soal isu perempuan hingga ekonomi kreatif.

Namun, terdapat potongan video selama dua menit dari siniar tersebut yang viral dan menjadi diskursus di publik terkait kewirausahaan.

"Dua menit lebih yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat," ujar Rahayu.

Rahayu menyampaikan, dirinya tidak memiliki niat untuk meremehkan usaha masyarakat di tengah kesulitan dan tantangan saat ini.

Ucapan Rahayu Saraswati yang memicu mundurnya keponakan Presiden Prabowo Subianto ini dari DPR adalah soal lowongan kerja. 

"Kalau punya kreativitas, jadilah pengusaha. Jadilah entrepreneur daripada ngomel nggak ada kerjaan," tegasnya.

Ia juga mendorong anak muda untuk mengoptimalkan kemampuan diri dan berbagai peluang yang dapat diubah menjadi industri besar di masa depan. 

"Bikin kerja buat teman-teman, kalau lo bisa masak, bikinlah bisnis kuliner. Bisa jahit, bikinlah bisnis fesyen," ujarnya dalam podcast yang ditayangkan sebuah media nasional tersebut.

Rahayu menyampaikan, dirinya tidak memiliki niat untuk meremehkan usaha masyarakat di tengah kesulitan dan tantangan saat ini.

Pernyataannya itu semata-mata hanya untuk mendorong entrepreneurship, terutama di zaman transformasi digital yang membuka peluang seluas-luasnya di dunia ekonomi kreatif.

Namun, Rahayu memahami jika pernyataannya di siniar tersebut akhirnya menyakiti hati masyarakat.

"Saya paham bahwa kata-kata saya telah menyakiti banyak pihak, terutama yang saat ini masih berjuang untuk menghidupi keluarganya, bahkan untuk masih bisa bertahan hidup. Kesalahan sepenuhnya ada di saya."

"Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya," ujar Rahayu.

"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra," sambungnya.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/TribunnewsMaker.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved