Polisi Tewas di Lombok Barat
Dugaan Motif Briptu Rizka Tewaskan Suaminya Brigadir Esco, Berdalih Pergi ke Dukun saat Suami Hilang
Misteri kematian tragis yang menimpa Brigadir Esco di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus menyita perhatian publik.
Analisis dari Reza menekankan bahwa dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan kedekatan emosional antara pelaku dan korban, pihak berwenang perlu lebih berhati-hati dalam mengidentifikasi motif.
Apalagi ketika hubungan antara pelaku dan korban bersifat personal, seperti pasangan suami istri, penyebab tindakan kriminal sering kali tidak hanya logis, tapi juga sangat emosional.
"Bisa saja dilakukan sendirian, misalnya ya kita bayangkan bahwa sang istri terlebih dahulu memasukan racun kepada minuman atau ke dalam makanan yang dikonsumsi oleh korban," katanya.
Baca juga: Siasat Briptu Rizka Tewaskan Brigadir Esco Suaminya, Ayah Sebut Pelaku Tak Sendiri, Apa Motifnya?
"Dalam kondisi lemah, dalam kondisi tidak berdaya, dalam kondisi tidak bisa melakukan perlawanan, maka relatif mudah bagi pelaku untuk kemudian melakukan tindakan selanjutnya menghabisi korban dan menghilangkan barang bukti dengan cara membuang tubuh korban sejauh-jauhnya," sambung Reza.
Jika ada dugaan pelakunya lebih daru satu, kata dia, juga masuk akal.

Dugaan ini muncul dari tersangka yang merupakan seorang perempuan.
"Kalau pelakunya ada lebih dari satu itu masuk akal, karena sekali lagi kita menganggap perempuan secara umum barangkali punya kondisi fisik yang lebih lemah daripada laki-laki," kata Reza.
"Mereka tidak cukup punya kesanggupan untuk melakukan konfrontasi yang frontal terhadap laki-laki. Maka dibutuhkan keterlibatan pihak lain untuk menyelesaikan aksi kejahatan yang dia lakukan," sambung dia.
Reza juga mengomentari terkait temuan jasad korban yang ternyat tak jauh dari rumah tinggalnya.
Dalam itungan di atas kertas, cara ini menurut Reza memang ideal bagi si pelaku.
Karena aksi kejahatan yang paling ideal adalah dilakukan di lingkungan yang betul-betul dikuasai oleh si pelaku.
"Karena dia yang memahami kerawanannya, karena dia memahami bagaimana menaklukkan korban di tempat yang katakanlah terlindungi, bagaimana kemudian dia bisa menghilangkan barang bukti, bagaimana dia bisa menghilangkan jejak-jejak kejahatan, membangun alibi, dan seterusnya," ujarnya.
"Jadi, itung-itungan di atas kertas memang masuk akal sekali kalau tindakan untuk menghabisi korban berikut upaya untuk menghilangkan barang bukti berupa menghilangkan tubuh korban memang dilakukan di tempat yang sungguh-sungguh dikuasai oleh pelaku," kata Reza.
Sementara itu, terkait informasi istri daripada korban atau si tersangka yang tidak melapor ketika korban hilang juga dipertanyakan.
Seperti diketahui, atas temuan jasad Brigadir Esco ini, bahkan yang membuat laporan polisi adalah orang tua korban, bukan istri korban.
Misteri Motif Briptu Rizka Tewaskan Sang Suami Brigadir Esco, Ternyata Polwan Sering Galau di Medsos |
![]() |
---|
Siasat Briptu Rizka Tewaskan Brigadir Esco Suaminya, Ayah Sebut Pelaku Tak Sendiri, Apa Motifnya? |
![]() |
---|
Liciknya Briptu Rizka Tewaskan Brigadir Esco, Pingsan Tak Lapor Suami Hilang, Ayah: Mustahil Sendiri |
![]() |
---|
Tampang Briptu Rizka Tewaskan Brigadir Esco, Pingsan saat Suaminya Hilang, Jadi Tersangka Kini |
![]() |
---|
Brigadir Esco Tewas di Tangan Istrinya Briptu Rizka, Jenazah Suami Dibuat Seolah Akhiri Hidup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.