Sosok Nono Anwar Makarim, Ayah Nadiem Makarim yang Hadir di Sidang Praperadilan, Bukan Orang Biasa
Nono Anwar Makarim, ayah Mendikbudristek Nadiem Makarim, hadir di sidang praperadilan PN Jakarta Selatan. Simak perjalanan hidupnya
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM--Suasana ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terasa lebih tenang dari biasanya, Jumat (3/10/2025) pagi.
Di antara deretan kursi pengunjung, tampak sepasang lansia duduk berdampingan dengan tenang Nono Anwar Makarim dan istrinya, Atika Algadri.
Mereka bukan sekadar orang tua biasa yang datang ke pengadilan. Keduanya adalah ayah dan ibu dari Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang tengah menghadapi sidang perdana praperadilan atas kasus yang menyeret namanya.
Bagi banyak orang, kehadiran Nono Anwar Makarim menarik perhatian bukan hanya karena statusnya sebagai ayah seorang menteri, melainkan juga karena jejak panjang dan berwarnanya di dunia hukum, politik, dan intelektual Indonesia.
Sosoknya dikenal luas di kalangan akademisi dan aktivis sejak era 1960-an.
Kini, di usia senjanya yang telah melewati 85 tahun, Nono kembali muncul di ruang publik bukan untuk berbicara tentang teori hukum atau reformasi, melainkan untuk membela keyakinannya terhadap integritas sang anak.
Sosok Nono Anwar Makarim, Intelektual Lintas Zaman
Lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 25 September 1939, Nono tumbuh dalam keluarga yang menghargai ilmu pengetahuan dan kejujuran.
Ayahnya, Anwar Makarim, adalah seorang notaris yang dikenal di lingkungannya, sementara ibunya, Salmah, berasal dari keturunan Minangkabau.
Darah campuran Arab-Minang yang mengalir dalam dirinya membentuk karakter kuat disiplin, religius, namun juga terbuka terhadap pemikiran modern.
Sejak muda, Nono dikenal sebagai sosok kritis dan idealis.
Ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan lulus pada tahun 1973. Tak berhenti di situ, ia kemudian menapaki karier akademiknya ke tingkat internasional.
Pada 1973–1974, Nono menjadi fellow researcher di Harvard Centre for International Affairs, Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Setahun kemudian, ia meraih gelar Master of Laws (LL.M) dari Harvard Law School.
Pada 1978, lewat disertasinya berjudul Companies and Business in Indonesia, Nono menyandang gelar Doctor of Juridical Science (SJD) dari universitas yang sama sebuah pencapaian langka bagi akademisi Indonesia pada masa itu.

Profil Nono Anwar Makarim Ayah Nadiem Makarim, Praktisi Hukum Jebolan UI dan Harvard |
![]() |
---|
Rekam Jejak Hakim I Ketut Darpawan yang sidangkan Gugatan Nadiem Makarim, Tegaskan Bebas Intervensi |
![]() |
---|
Kronologi Kasus Seret Nadiem Makarim, Kini Operasi di Bagian Sensitif dan Dibantarkan ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Jurist Tan Buronan Kasus Chromebook Diketahui Lokasinya Kini, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol |
![]() |
---|
Reaksi Istana Usai Hotman Paris Izin Bertemu Pertemu Presiden 10 Menit Terkait Kasus Nadiem Makarim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.