Reaksi Istana Usai Hotman Paris Izin Bertemu Pertemu Presiden 10 Menit Terkait Kasus Nadiem Makarim

BANGKAPOS.COM -- Begini reaksi Istana Presiden menanggapi permintaan Hotman Paris terkait Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim adalah eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Ia jadi tersangka kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook dan ditahan Kejagung.

Baca juga: Pernyataan Nadiem Usai Jadi Tersangka Korupsi Laptop: Saya Tak Melakukan Apapun, Kejujuran Nomor 1

Hotman Paris sempat meminta waktu 10 menit untuk berbicara dengan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.

Bagi Hotman Paris, waktu 10 menit saja sudah cukup untuk dirinya membuktikan bahwa Nadiem Makarim tidak bersalah.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan pemerintah menyerahkan kasus Nadiem Makarim kepada penegak hukum. 

"Kami serahkan kepada proses hukum saja," ujar Hasan Nasbi kepada Kompas.com, Minggu (7/9/2025). 

Hasan Nasbi menekankan, pemerintah tidak akan mengintervensi proses hukum. 

"Pemerintah tidak intervensi proses hukum," ujar Hasan Nasbi.

Untuk mendampinginya selama proses hukum, Nadiem Makarim menunjuk Hotman Paris sebagai kuasa hukum.

Hotman Paris yang diamanahkan menjadi kuasa hukum Nadiem Makarim menilai penetapan tersangka ini janggal. 

Menurutnya, hasil penyelidikan justru membuktikan bahwa Nadiem Makarim tidak menerima uang suap dan tidak melakukan mark-up harga laptop. 

“Saya hanya butuh 10 menit untuk membuktikan itu di depan Presiden Prabowo,” kata Hotman Paris, dikutip akun Instagram-nya, Jumat (5/9/2025). 

Dia bahkan meminta agar perkara ini digelar terbuka di Istana agar publik bisa melihat langsung fakta sebenarnya.

Pesan Nadiem

Nadiem Makarim menitipkan pesan haru untuk keluarga pasca-jadi tersangka dugaan korupsi pada Kamis (4/9/2025).