Nasib Terkini Artis Zizi Kirana Usai Ditawan Israel, Dipaksa Berlutut 5 Jam Tanpa Minum Kini Bebas

Artis Zizi Kirana bersama 22 relawan asal Malaysia akhirnya dibebaskan setelah sempat ditawan tentara Israel selama beberapa hari.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Instagram @zizi_kirana/Mstar
KABAR ZIZI KIRANA - Kolase potret Zizi Kirana dan kondisi relawan diambil dari Instagram @zizi_kirana dan Mstar. Relawan bersaksi perlakuan Israel selama mereka ditahan.  

BANGKAPOS.COM - Artis Zizi Kirana bersama 22 relawan asal Malaysia akhirnya dibebaskan setelah sempat ditawan tentara Israel selama beberapa hari dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF).

Selebriti asal Malaysia, Zizi Kirana dan relawan lainnya ditahan secara tidak sah oleh tentara Israel ketika mengikuti misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF).

Para relawan tersebut merupakan bagian dari rombongan besar yang tergabung dalam misi kemanusiaan internasional untuk membantu warga Palestina melalui jalur laut.

POTRETL ZIZI KIRANA - Kolase potret artis yang penyanyi Zizi Kirana diambil dari Instagram @zizi_kirana. Zizi Kirana dikabarkan diculik tentara Israel ketika ikut misi kemanusiaan
POTRETL ZIZI KIRANA - Kolase potret artis yang penyanyi Zizi Kirana diambil dari Instagram @zizi_kirana. Zizi Kirana dikabarkan diculik tentara Israel ketika ikut misi kemanusiaan (Instagram @zizi_kirana)

Misi GSF sendiri diikuti oleh berbagai negara di dunia, termasuk Malaysia, Indonesia, Turki, dan sejumlah negara Eropa.

Baca juga: Briptu Rizka Bantah Habisi Brigadir Esco Tak Bisa Mengelak Kini, Si Kecil Bilang Kok Ayah Tidur Aja

Namun pada Kamis (2/10/2025), ketegangan terjadi saat kapal-kapal GSF berhasil menembus zona merah perairan Palestina, yang selama ini dikontrol ketat oleh militer Israel.

Tentara Israel kemudian melakukan aksi intimidasi dan penahanan terhadap sejumlah kapal yang membawa bantuan, termasuk kapal yang mengangkut relawan asal Malaysia.

Dalam insiden tersebut, beberapa relawan, termasuk artis Zizi Kirana, ditangkap dan disandera selama beberapa hari di wilayah kekuasaan Israel.

Beruntung, setelah melalui proses diplomasi yang cukup intens, seluruh relawan Malaysia dilaporkan berhasil dibebaskan dan berada dalam kondisi selamat.

Dipulangkan ke Malaysia

Kini, mereka tengah dalam perjalanan menuju Bandara Ramon, Israel, sebelum diterbangkan menuju Istanbul, Turki, untuk kemudian dipulangkan ke Malaysia.

Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, menyampaikan kabar baik tersebut secara resmi kepada publik.

Ia menjelaskan bahwa pembebasan para relawan merupakan hasil dari kesepakatan bersama antara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan pihak Israel.

Menurut Anwar, keberhasilan pembebasan itu juga tidak lepas dari kerja sama diplomatik lintas negara, termasuk peran penting Turki, Indonesia, serta beberapa negara Eropa yang warganya turut terlibat dalam misi GSF.

“Upaya pembebasan ini merupakan hasil solidaritas kemanusiaan global dan kerja sama erat antarnegara,” ujar Anwar dalam pernyataannya.

Setibanya di Turki, para relawan tidak langsung dipulangkan ke tanah air masing-masing.

Baca juga: Profil & Motif Meilanie Buitenzorgy Dosen IPB Berani Kuliti Ijazah Wapres Gibran, PhD Lulusan Sydney

Mereka terlebih dahulu akan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan proses pemulihan fisik maupun mental setelah melalui masa penahanan yang penuh tekanan.

Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pendampingan psikologis khusus guna membantu mengatasi trauma akibat penyanderaan oleh tentara Israel.

Dengan dibebaskannya para relawan ini, pemerintah Malaysia mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses diplomasi kemanusiaan tersebut.

Kesaksian Relawan

Ketua rombongan GSF dari Malaysia, Datuk Sani Araby Al-Kahery bersaksi atas tindakan kejam tentara Israel yang dilakukan terhadap para relawan.

Selama ditahan, para relawan dipaksa berlutut selama lima jam tanpa akses ke air minum, kamar mandi, atau obat-obatan.

Sany Araby mengatakan Israel menahan relawan di Penjara Ketziot, salah satu fasilitas tahanan imigrasi paling ketat di Israel.

POTRET ZIZI KIRANA - Kolase potret Zizi Kirana bersama adik dan suami diambil dari Instagram @zizikirana.
POTRET ZIZI KIRANA - Kolase potret Zizi Kirana bersama adik dan suami diambil dari Instagram @zizikirana. (Instagram @zizikirana)

Beruntung penderitakaan mereka berakhir setelah upaya internasional dari beberapa negara di dunia membuat kesepakatan pembebasan.

Baca juga: Moncernya Pendidikan Meilanie, Dosen IPB Sebut Gibran Hanya Lulusan SD, Gelar Doktor dari Australia

Sebelumnya dilaporkan Israel menghentikan paksa 42 armada kapal yang membawa bantuan kemanusiaan dalam GSF.

Mereka juga menahan 201 aktivis dari 36 negara di dunia.

Sosok Zizi Kirana 

Selebriti asal Malaysia, Zizi Kirana, ditahan secara tidak sah oleh tentara Israel ketika mengikuti misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla.

Melansir dari Ohbulan pada Kamis (2/10/2025) pagi, kapal bernama Huga yang membawa Zizi Kirana dan rombongan diserang tentara Israel ketika melintas sekitar 70 mil laut (sekitar 130 kilometer) dari Pantai Gaza.

Di Malaysia, Zizi Kirana dikenal sebagai penyanyi, Rapper, dan aktris.

Ia lahir dengan nama asli Nur Fazelah binti Mad Tahlil pada 23 Januari 1985.

Zizi merupakan penyanyi kelahiran Semporna, Sabah, Malaysia.

Nama Zizi mulai dikenal luas setelah menjadi peserta ajang Akademi Fantasia Musim 7 pada tahun 2009.

Setelah itu ia pernah bergabung dengan grup musik hip hop lokal The Fabulous Cat.

Baca juga: Profil Artis Zizi Kirana Diculik Tentara Israel, Posting Wasiat dan Suami Terima Pesan Terakhir

Kemudian Zizi juga pernah mengikuti kompetisi Dangdut Star dan D'Academy Asia 2 yang digelar di Indonesia.

Beberapa laginya yang terkenal yakni 'Boleh Jalan', 'Eh', dan 'Pijak'.

Selain bernyanyi, Zizi dikenal juga sebagai seorang pemeran.

Ia tercatat terlibat dalam beberapa film, drama, dan telefilm semenjak berkarir di dunia hiburan.

Mengenal Global Sumud Flotilla

Global Sumud Flotilla atau GSF adalah gerakan global yang merupakan inisiatif maritim internasional dengan tujuan utama mendobrak blokade Israel atas jalur Gaza.

Gerakan ini mengangkut bantuan kemanusian dengan lebih dari 40 kapal dan 500 partisipan dari 44 negara di seluruh dunia.

GSF dipimpin oleh masyarakat sipil dan digambarkan sebagai konvoi maritim sipil terbesar dalam sejarah.

Para partisipan terdiri dari berbagai kalangan, termasuk anggota parlemen, pengacara, dokter, seniman, dan tokoh terkenal.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah aktivis kemanusiaan Greta Thunberg.

Inisiatif ini merupakan gabungan dari berbagai gerakan kemanusiaan dan aktivis, termasuk Freedom Flotilla Coalition, Global Movement to Gaza, Maghreb Sumud Flotilla, dan Sumud Nusantara (yang mewakili Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya).

(Bangkapos.com, TribunNewsmaker.com/ TribunMedan)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved