Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Sosok & Kisah Dokter Aaron Amputasi Santri 10 Menit di Reruntuhan, Merayap Celah Beton 50 Cm
Sosok dr Aaron Franklyn Suaduon Simatupang menjadi sorotan di tengah kepanikan dan duka mendalam akibat robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes).
BANGKAPOS.COM - Sosok dr Aaron Franklyn Suaduon Simatupang menjadi sorotan di tengah kepanikan dan duka mendalam akibat robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Dokter Aaron muncul di antara korban dan namanya menjadi perbincangan.
Ia adalah seorang dokter dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terlibat langsung dalam momen paling kritis penyelamatan korban reruntuhan.
Tragedi memilukan ini terjadi pada Senin, 29 September 2025, ketika bangunan musala Ponpes Al Khoziny tiba-tiba ambruk.
Kejadian ini menewaskan sedikitnya 14 orang.
Hingga Jumat malam, 3 Oktober 2025, data sementara mencatat bahwa sebanyak 117 korban telah ditemukan, dengan 103 orang di antaranya berhasil selamat dari timbunan puing.
Baca juga: Tangis Pecah Istri Praka Zaenal Mutaqim, Hamil 7 Bulan, Suami Gugur Terjun Payung & Kronologinya
Meski demikian, proses evakuasi masih terus dilakukan dengan harapan menemukan korban lainnya yang diduga masih tertimbun di balik reruntuhan.
Di tengah kerja keras tim penyelamat, terdapat sebuah momen dramatis yang menggugah hati siapa pun yang mendengarnya, kisah tentang penyelamatan Nur Ahmad, seorang santri muda berusia 16 tahun, yang menjadi korban selamat berkat tindakan cepat dan tegas tim medis.
Saat musala ambruk, Nur Ahmad terjebak di bawah bongkahan beton besar.

Tangannya tertindih puing beton dengan posisi yang sangat sulit untuk dievakuasi.
Tim penyelamat pun dihadapkan pada situasi genting yang memerlukan keputusan cepat.
Dua opsi yang ada tak mudah dipilih yakni menunggu alat berat untuk mengangkat beton, dengan risiko Nur Ahmad kehilangan terlalu banyak darah, atau melakukan amputasi di tempat, dengan segala keterbatasan kondisi dan risiko medis yang menyertainya.
Setelah melakukan pertimbangan matang dan diskusi dengan tim, keputusan berat pun diambil, amputasi harus dilakukan demi menyelamatkan nyawa Nur Ahmad.
Tindakan tersebut dilaksanakan oleh dr Aaron yang saat itu berada di lokasi untuk membantu penanganan darurat.
Dengan penuh ketenangan dan profesionalisme, dr Aaron melakukan prosedur amputasi di tengah situasi darurat dan penuh tekanan.
Presiden Prabowo Sapa Masyarakat dan Pelajar yang Menunggu di Pinggir Jalan Sekitar Bandara |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Subianto Tiba di Bandara Depati Amir Lalu Menuju ke PT Tinindo Internusa |
![]() |
---|
Breaking News: Presiden Prabowo Tiba di Bandara, Para Menteri Menunggu di PT Tinindo |
![]() |
---|
Profil PT Tinindo Internusa, Smelter yang Disita Negara dan Masuk Agenda Kunjungan Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Ratusan Pelajar Sambut Kedatangan Presiden Prabowo di Depan Bandara Depati Amir Pangkalpinang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.