Seorang Suami di Tolaki Pilih Tukar Istri dengan Sapi Gara-gara Hal Ini, Bikin Sakit Hati

Kisah viral di Konawe, Sulawesi Tenggara seorang suami rela melepas istrinya yang berselingkuh dengan pria lain lewat upacara adat Tolaki.

|
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Istimewa
SERAHKAN ISTRI--Pria SRH, warga Desa Puudombi, Tongauna Utara, Konawe, Sulawesi Tenggara, serahkan istri ke pria selingkuhannya viral. ‎SRH lantas menyelesaikan kasus rumah tangganya ini melalui proses adat Tolaki yang disebut dengan Mowea Sarapu atau Mosehe. (Istimewa) 

Dalam suasana hening penuh emosi, SRH memegang bahu keduanya dan mengucapkan kalimat perpisahan yang terekam dalam video yang kini viral di media sosial.

Dengan suara tercekat, ia berkata:

“Karena saya sudah cerai secara agama, ini NS saya serahkan sama kamu. Kau jaga dia baik-baik, jangan pernah sakiti dia. Selama ini NS tidak bahagia dengan saya.”

Kalimat itu membuat banyak warga yang menyaksikan meneteskan air mata.

Bagi masyarakat Tolaki, tindakan SRH bukan sekadar perpisahan, melainkan bentuk penghormatan terhadap adat dan upaya menutup aib keluarga secara bermartabat.

Kepala Desa Puudombi, Safrudin, membenarkan peristiwa itu.

“Iya benar, tadi pagi kami selesaikan secara adat Mosehe, dengan menghadirkan semua pihak, termasuk istri dan pria selingkuhannya,” ujar Safrudin kepada awak media.

Upacara Mowea Sarapu dan Ganti Rugi Adat

Dalam adat Tolaki, upacara seperti ini dikenal dengan sebutan Mowea Sarapu, yang berarti “penyucian dari aib” atau “pemutusan ikatan kotor” agar keluarga bisa kembali tenang.

Salah satu bentuk penyucian tersebut adalah pemberian ganti rugi adat oleh pihak yang bersalah kepada pihak yang dirugikan.

Dalam kasus SRH dan NS, keluarga pihak laki-laki yang menjadi selingkuhan menyerahkan satu ekor sapi, satu buah kaci (wadah tradisional), sebuah cerek, ta’awu (alat masak khas Tolaki), serta uang tunai Rp5 juta.

Benda-benda tersebut bukan sekadar materi, melainkan memiliki makna simbolis sapi melambangkan tanggung jawab, kaci melambangkan keikhlasan, sementara uang tunai menjadi bentuk penghargaan atas luka batin yang telah terjadi.

Setelah penyerahan dilakukan, tokoh adat memimpin doa bersama sebagai tanda bahwa kedua belah pihak telah “bersih” dan tidak lagi memiliki urusan secara sosial maupun spiritual.

Viral di Media Sosial, Dibilang Tegas tapi Juga Menyedihkan

Video momen penyerahan istri ini langsung menyebar luas di media sosial, terutama di platform X (Twitter) dan TikTok.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved