Jokowi Sakit Apa? Wajah Makin Putih dan Tidak Boleh Terpapar Matahari, Ajudan: Alergi Kulit Biasa

Kompol Syarif mengatakan, Jokowi saat ini masih dalam masa pemulihan dan dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan ...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Kolase X @Tan_Mar3M | Ist
KONDISI JOKOWI -- Kondisi terbaru Jokowi cukup mengejutkan, ia tampil dengan kulit wajah yang makin putih. Padahal sebelumnya, bagian wajah dan leher Jokowi sempat memerah. 

BANGKAPOS.COM -- Presiden ke-7 RI, Joko Widodo sakit apa?

Kondisi terbaru Jokowi cukup mengejutkan, ia tampil dengan kulit wajah yang makin putih.

Padahal sebelumnya, bagian wajah dan leher Jokowi sempat memerah.

Baca juga: Sosok Wahyu Ketua RT Dilaporkan Yai Mim ke Polisi, Usir Eks Dosen UIN Malang: Dia yang Ngusir Saya

Terkait penyakit Jokowi, ajudannya, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah buka suara.

Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah membeberkan alasan ketidakhadiran Jokowi saat HUT TNI beberapa waktu lalu.

Kompol Syarif mengatakan, Jokowi saat ini masih dalam masa pemulihan dan dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan di luar ruangan yang berisiko terpapar panas sinar matahari secara langsung.

 “Saat ini beliau masih proses pemulihan, dan dianjurkan agar tidak mengikuti kegiatan di luar ruangan yang terkena panas,” terang Syarif melalui pesan singkat kepada awak media.

Syarif menjelaskan bahwa kondisi kesehatan Jokowi belum sepenuhnya pulih akibat penyakit yang dideritanya.

Baca juga: Biodata Ari Lasso, Eks Vokalis Dewa 19 Bentak Dearly Djoshua, Kini Minta Maaf: Kata Orang Aku Galak

Sebelumnya, Jokowi diketahui mengalami alergi yang menyebabkan iritasi pada kulit tubuhnya.

Penyakit tersebut muncul setelah Jokowi menjalankan tugas sebagai delegasi perwakilan Pemerintah RI dalam kunjungan ke Vatikan beberapa bulan lalu.

Kondisi tersebut sempat menjadi sorotan publik setelah munculnya bercak kemerahan di wajah dan leher Jokowi saat menghadiri sejumlah kegiatan resmi.

Menanggapi hal tersebut, ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, memastikan bahwa kondisi Jokowi bukan penyakit berat, melainkan hanya alergi kulit biasa.

Syarif menjelaskan bahwa Tim Dokter Kepresidenan juga terus mendampingi dan memantau kondisi Jokowi sejak gejala muncul.

Ia menegaskan, Presiden tetap menjalankan aktivitasnya dengan normal dan tidak ada tanda-tanda sakit serius.

Beberapa waktu lalu, muncul spekulasi di media sosial yang menyebut Jokowi mengalami penyakit kulit langka Stevens-Johnson Syndrome (SJS).

SJS adalah gangguan kulit dan selaput lendir langka yang serius, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap pemicu seperti obat atau infeksi, menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas, terutama pada area mulut, mata, dan alat kelamin.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh pihak istana. 

Disebutkan bahwa dugaan alergi tersebut muncul setelah Jokowi berkunjung ke Vatikan.

Kala itu, ia menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, 26 April 2025

dr Tifa Tawarkan Obat Manjur untuk Jokowi

Dokter Tifa masih pada pendirian awalnya, menduga Jokowi sakit autoimun meski kubu Jokowi telah membantah dan mengklaim hanya alergi kulit biasa. 

Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri.

Dimuat situs Alodokter ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun.

Beberapa penyakit di antaranya memiliki gejala serupa, seperti lelah, nyeri otot, dan demam.

Kesimpulan Dokter Tifa ini setelah melihat flek hitam di wajah Jokowi

Bahkan bagian wajah dan leher Jokowi masih tampak bengkak.  

Dokter Tifa menilai belum ada perkembangan kesehatan dari ayah Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka itu.

Masih menurut Dokter Tifa, penanganan penyakit yang belakangan disebut alergi kulit itu belum menunjukkan kemajuan.

Meski dikenal sebagai pengkritik keras Jokowi, Dokter Tifa mendadak menyatakan kesediaannya mengobati penyakit autoimun yang diduga diderita Jokowi

Lewat unggahan di media sosial, ia mengklaim memiliki protokol nutrisi yang telah terbukti manjur. 

Manjur berarti ampuh, mujarab, atau efektif, biasanya digunakan untuk obat atau tindakan yang memberikan hasil nyata.

"Sejak akhir April 2025 sampai akhir September 2025, artinya sudah 5 bulan tampak Penyakit Autoimun Agresif belum menunjukkan progres yang berarti," ungkap Dokter Tifa. 

"Tidak pernah ada kabar bahwa pak Joko Widodo berobat secara serius dan Dokter Kepresidenan juga belum pernah satu kalipun memberikan release terkait keadaan pak Joko Widodo ini," tambahnya. 

"Seperti juga berkali-kali saya sampaikan, jika pak Joko Widodo ingin sembuh, saya punya Protokol Autoimun yang sudah terbukti mampu membantu kesembuhan pasien, dengan suplementasi, nutrisi molekuler, herbal bioactive compounds, dan pola makan berbasis Al Quran, yang saya HAKI-kan dengan nama: Nutrisi Surgawi the 7 Colors Garden Plate," bebernya. 

Hal itu disampaikannya lewat status twitter atau x pribadinya @DokterTifa pada Selasa (30/9/2025). 

Selain mengikuti protokol autoimun miliknya, ada syarat lainnya yang harus dilakukan Jokowi apabila ingin sembuh.

Antara lain Jokowi harus bertaubat untuk bersungguh-sungguh berhenti melakukan kejahatan, kebohongan, dan kemunafikan. 

"Sebetulnya syarat untuk sembuh dari penyakit berat itu mudah: taubatan nasuha, berjanji kepada Allah dengan sungguh-sungguh berhenti melakukan kejahatan, kebohongan, dan kemunafikan, insyaAllah di masa lansia mencapai akhiratul hasanah, Husnul khatimah," ungkapnya.

Taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, tulus, dan penuh penyesalan, di mana seseorang berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan dosanya serta bertekad untuk menjauhi lingkungan yang dapat mengarah pada dosa tersebut.

Tuduhan Dokter Tifa Dibantah Ajudan

Tuduhan dokter Tifa yang menyebut Jokowi terkena autoimun dibantah Ajudan Mantan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.

Syarif mengatakan Jokowi hanya terkena alergi kulit. Hal itu membuat Jokowi tidak bisa hadir di acara Hari Kesaktian Pancasila.

“Betul, tidak hadir. Beliau masih proses penyembuhan dari alergi kulit,” ungkap Kompol Syarif saat dihubungi Senin (2/6/2025).

Bongkar Penyakit Jokowi, Dokter Tifa dan Keluarganya Terancam

Dokter Tifa mengungkap dirinya dan keluarga mengalami berbagai bentuk teror.

Belakangan ini sosok Dokter Tifa memang sedang jadi perbincangan hangat di media sosial. 

Sebab, Dokter Tifa berani terang-terangan berkomentar soal Presiden ke-7 Joko Widodo. 

Sebelum berkomentar mengenai penyakit Jokowi, Dokter Tifa sudah lebih dahulu viral di aplikasi X (Twitter) soal foto ijazah Jokowi

Dokter Tifa klaim foto wisuda Presiden ke 7 Joko Widodo atau Jokowi tak asli.

Bahkan Dokter Tifa menuliskan di Twitter-nya bahwa foto wisuda Joko Widodo (Jokowi) itu sebenarnya adalah Hari Mulyono.

Ia meyakini bahwa pria tinggi kurus, berkacamata, dan berkumis tipis itu adalah Hari Mulyono, bukan Jokowi.
  
Ia memposting foto Jokowi bersama adiknya, Idayanti.

Namun pada postingannya itu, Dokter Tifa menulis bahwa itu adalah foto Ir Hari Mulyono dan istrinya, Idayati saat wisuda di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1985.

Dokter Tifa juga mengatakan kalau Hari Mulyono merupakan lulusan SMA 6 Yogyakarta tahun 1980.

Hal itu dicocoklogikan oleh dr Tifa dengan album alumni UGM yang menulis Jokowi lulusan SMA 6 Yogyakarta.

"Kalau ada yang ngaku-ngaku ini foto wisudanya, ayo kita buktikan di pengadilan!," tulisnya pada Februari 2024 lalu.

Dokter Tifa mengungkap bahwa dirinya dan keluarga mengalami berbagai bentuk teror setelah mengusik Jokowi terkait dugaan ijazah palsu hingga penyakit mantan presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Curhat pilu Dr Tifa ini diketahui dari unggahan terbarunya tentang perlaku tidak menyenangkan yang dia terima sejak mengusi Jokowi.

Hal itu ia sampaikan melalui akun X (Twitter) pribadinya pada Sabtu, 28 Juni 2025 pukul 17.27 WIB.

Dalam cuitannya, Dr Tifa menyebut bahwa anak-anaknya kini menjadi korban teror, termasuk intimidasi langsung hingga doxing atau penyebaran data pribadi di media sosial. 

Cuitan tersebut telah ditonton lebih dari 11 ribu kali dan mendapat ratusan komentar serta dibagikan lebih dari 300 kali.

"Anak-anak saya diteror. Kost mereka disatroni, dan diancam verbal akan disakiti. Sampai foto-foto KTM dan KTP mereka disebar di sosial media dengan ancaman setiap hari di WA," tulisnya.

Tak hanya anak-anaknya, Dr Tifa juga mengaku telah berkali-kali menerima ancaman. 

Ia menyebut bahwa serangan ini bukan hanya dialaminya sendiri, tetapi juga beberapa tokoh lain yang vokal terkait dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

"Selain tentu saja saya sendiri, ancaman sudah tidak terhitung. @SianiparRismon (Rismon Sianipar) mobilnya dirusak berkali-kali. @KRMTRoySuryo (Roy Suryo) dikirimi makhluk aneh-aneh dari dunia Astral," lanjutnya.

Dengan nada tajam, Dr Tifa mempertanyakan siapa sebenarnya pihak yang ketakutan hingga menyerang dengan cara-cara semacam itu.

"Sebetulnya siapa sih yang ketakutan ini? Kok banci sekali anak-anak pun diserang? Pakai preman dll," sindirnya.

"Yang serang pakai tangan orang lain itu yang melakukan kejahatan, penipuan, kebohongan. Yang diserang, tentu saja yang pegang kebenaran."

"Jangan terbalik, kecuali Termul pikirannya terbalik-balik."

Di akhir cuitan, ia juga menyelipkan kalimat satir:

"Btw, siapa yang berobat alasannya liburan antar cucu ya?"

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Tribun-Medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved