Profil Lucky Hakim, Bupati Indramayu Didemo Warga & Minta Pulangkan ke Cilacap, Dianggap Tak Amanah 

Ternyata bus tersebut tanda protes warga terhadap Lucky Hakim yang kini menjabat seabagai Bupati Indramayu.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
TribunJabar/Handhika Rahman dan TribunJateng.com, KOMPAS.com/Egadia Birru
BUS PEMULANGAN LUCKY HAKIM - Heboh kemunculan bus untuk memulangkan Lucky Hakim Bupati Indramayu ke kampung halamannya di Cilacap.  

Alat transportasi & mesin: Rp585 juta

Harta bergerak lainnya: Rp433,5 juta

Surat berharga: Rp100 juta

Kas dan setara kas: Rp675 juta

Harta lainnya: Rp600 juta

Utang: Rp5,3 miliar

Dengan demikian, kekayaan bersih Lucky Hakim setelah dikurangi utang tercatat sekitar Rp10,7 miliar.

Dalam beberapa kesempatan, Lucky mengaku kekayaannya justru menurun setelah menjadi pejabat publik. Ia menilai beban sosial dan tanggung jawab pelayanan masyarakat membuat biaya hidup meningkat.

Dianggap Tak Amanah

Media sosial diramaikan dengan kemunculan bus khusus untuk “memulangkan” Bupati Indramayu Lucky Hakim ke kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah.

Bus itu bertuliskan "pulangkan Lucky Hakim ke Cilacap..!!"

Bus tersebut merupakan simbol harapan demonstran agar Lucky Hakim mundur dan kembali ke kota kelahirannya.

Peristiwa ini diawali dari aksi demonstrasi besar yang digelar Gerakan Rakyat Indramayu (GRI) di Tugu Perjuangan Indramayu pada Senin, 7 Oktober 2025, yang sempat memanas.

Ribuan massa menuntut Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mundur dari jabatannya karena dianggap tidak amanah dalam menjalankan kepemimpinan.

Berdasarkan video yang beredar, koordinator aksi, Muhammad Sholihin, dalam orasinya bahkan menyebut pihaknya telah menyiapkan bus khusus untuk “memulangkan” Lucky Hakim ke kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah.

“Dia tidak amanah. Sudah saatnya Indramayu dipimpin oleh sosok yang benar-benar memahami karakter rakyatnya,” tegas Sholihin di hadapan ribuan massa.

Aksi tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Indramayu, yang seharusnya menjadi ajang perayaan, namun justru berubah menjadi gelombang protes. 

Massa menilai, sejumlah janji kampanye dan program pembangunan yang digadang-gadang oleh Lucky Hakim belum terealisasi secara nyata.

(Bangkapos.com, TribunJateng.com, TribunnewsMaker.com, TribunSumsel.com)

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved