Safitri, Istri di Aceh Singkil yang Diceraikan Suami Setelah Lulus P3K Kini Diundang Denny Sumargo

Safitri, seorang istri di Aceh Singkil yang viral diceraikan suaminya, seorang oknum satpol PPK, usai lulus P3K kini diundang Denny Sumargo.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Facebook Safitri Alshop Aceh
CERAI VIRAL - Safitri, seorang istri di Aceh Singkil yang viral diceraikan suaminya, seorang oknum satpol PPK, usai lulus P3K kini diundang Denny Sumargo. Tim Podcast Curhat Bang milik Denny Sumargo telah menghubungi akun TikTok milik Rita Sugiarti Ricentil Panggabean, salah satu konten kreator yang pertama kali membagikan kisah Fitri di Facebook dam telah ditonton lebih 5,2 juta kali tayangan. 

BANGKAPOS.COM - Safitri, seorang istri di Aceh Singkil yang viral diceraikan suaminya, seorang oknum satpol PPK, usai lulus P3K kini diundang Denny Sumargo.

Tim Podcast Curhat Bang milik Denny Sumargo telah menghubungi akun TikTok milik Rita Sugiarti Ricentil Panggabean, salah satu konten kreator yang pertama kali membagikan kisah Fitri di Facebook dam telah ditonton lebih 5,2 juta kali tayangan.

 “Halo kak, selamat malam. Aku Iko dari tim Curhat Bang. Aku lihat postingan kakak soal wanita yang diceraikan setelah P3K. Apakah kakak bisa bantu kami menghubungi ibu tersebut?” tulis pesan dari tim Denny Sumargo @curhatbang.id kepada Rita.

Baca juga: Oknum Satpol PP Aceh Terancam Dipecat Imbas Suami Ceraikan Istri Setelah Lolos P3K Viral

Rita membagikan kabar bahagia itu lewat unggahan di Facbook pada Kamis, (23/10/2025).

Rita mengungkap komunikasinya dengan Denny Sumargo bisa menjadi peluang masa depan indah untuk Fitri.

“Alhamdulillah ya Mel, Safitri Alshop Aceh mulai sekarang makin panjang jalan terindahmu sudah dimulai," kata Rita sembari menandai akun Curhat Bang Denny Sumargo.

Sebelumnya kisah rumah tangga Safitri ini viral di media sosial.

Safitri mengungkapkan bahwa rumah tangganya kandas dua hari menjelang pelantikan suaminya sebagai PPPK Satpol PP di Aceh Singkil.

Ia merasa diceraikan justru ketika suaminya telah berhasil meraih jabatan yang selama ini mereka perjuangkan bersama.

 “Dia karena mau jabatan, dia tinggalkan saya. Padahal kami dulu berjuang dari nol. Saya berharap setelah dia dilantik bisa bantu perekonomian, tapi malah saya yang ditinggal,” kata Fitri lirih dalam wawancara bersama Serambinews.com baru-baru ini.

Fitri bahkan mengaku sempat membeli sendiri seragam dan atribut Korpri untuk pelantikan suaminya dari hasil berjualan cabai dan sayuran di pasar.

“Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jualan. Pas sampai barang COD, saya yang bayar. Saya bantu dari nol, dari belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK,” tuturnya.

Namun, setelah kisahnya viral di media sosial, Fitri kini banjir dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan selebriti dan aktivis perempuan.

Fitri juga menegaskan bahwa dirinya tak berniat membuka aib rumah tangga.

Ia hanya ingin menyuarakan bagaimana perjuangan seorang istri yang selama ini ikut berjuang membangun rumah tangga.

“Saya tidak malu. Saya cuma ingin dihargai. Saya bukan istri yang minta lebih, saya cuma ingin dihormati sebagai perempuan yang sudah berjuang,” tuturnya.

Ia mengaku sudah melapor ke sejumlah pihak terkait untuk mencari keadilan, namun hingga kini belum mendapat solusi.

“Saya sudah ke sana kemari, tidak ada hasil. Cuma dipandang sebelah mata,” katanya.

Kini, Fitri bersama dua anaknya telah kembali ke rumah orang tuanya di Aceh Selatan.

Meski berat, ia mengaku berusaha tetap kuat demi anak-anak.

“Sebelum pulang, saya sempat datang ke rumah mertua, saya minta maaf. Walaupun saya disakiti, mereka tetap orang tua. Tapi tak satu pun dari mereka yang mengantar saya pergi. Hanya tetangga-tetangga baik yang membantu kami,” kata Fitri.

Shella Saukia Siap Beri Modal Usaha

Selain itu, setelah viral, selebgram Shella Saukia juga turut memberikan dukungan untuk Safitri.

Diketahui, saat ini Shella sudah berada di Banda Aceh dan berencana bertemu langsung dengan Safitri untuk memberikan modal usaha.

Dalam Instagram Stories-nya, Shella menulis dengan penuh empati:

“Aku melihat kakak ini persis melihat hidupku di masa lalu. Naik mobil L300 bawa anak bayi. Ya Allah, aku tahu betapa sakitnya hidup kakak ini. Semoga Allah mudahkan aku bisa ketemu kakak ini ya," ungkap Shella.

 Shella yang juga pengusaha skincare itu menambahkan, pertemuannya dengan Safitri akan membuat ibu dua anak itu tampil lebih cantik lagi.

“Bismillah bisa glow up lagi kita, kak. Ada sedikit rezeki untuk modal kakak buka usaha di tempat orang tua. InsyaAllah bisa berjaya dan kaya raya," timpalnya.

Awal Mulai Diceraikan karena Marah karena Tak Ada Lauk

Dalam wawancara dengan Serambinews.com, Fitri menceritakan kronologi sebenarnya di balik peristiwa yang viral itu.

Ia mengungkapkan bahwa penyebab perceraian bermula dari pertengkaran kecil di rumah, ketika suaminya pulang dan tidak menemukan lauk di meja makan. Pertengkaran ini terjadi tepat tiga hari sebelum sang suami menerima SK PPPK.

"Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah. Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apa pun tidak ada di rumah," ujar Fitri dengan suara bergetar.

Suami Fitri terus berlanjut marah dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga dinilai melukai harga dirinya. Malam itu juga, suami Fitri pergi bersama rekannya hingga pulang larut malam.

Amarah suami Fitri terus berlanjut hingga keesokan harinya.

Karena kesal, Fitri lantas membalas ucapan suami yang dinilai menyakitkan hatinya hingga terjadi ribut besar. 

"Saya balas-lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. 'Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih (nafkah) apa-apa, jadi apa yang saya masak?' Jadi dia memancing emosi saya terus, dipancing-dipancing sama dia, terus saya merepet sama dia. Setelah itu, saya pergi cuci piring karena capek ribut terus," ungkapnya. 

Saat Fitri mencuci piring, ternyata suaminya sudah membungkus baju lalu pergi ke rumah tetangga untuk meminjam sepeda motor.

Saat kembali ke rumah, sang suami langsung mengucapkan kata cerai di hari itu juga.

"Dia langsung bilang ke saya, kamu Fitri saya ceraikan 1, 2, 3 lalu dia pergi membawa bajunya," ungkap Fitri.

Tiga hari setelah peristiwa itu, tepat pada 18 Agustus, sang suami dilantik menjadi PPPK.

Fitri menegaskan, suaminya menceraikan dirinya bukan semata karena pertengkaran rumah tangga, melainkan karena sang suami akan dilantik menjadi PPPK.

“Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga,” ujar Fitri.

Namun, lanjutnya, harapan itu justru pupus.

“Begitu dikasih Allah rezeki, dia malah ceraikan saya. Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu,” tuturnya dengan nada kecewa.

Fitri bahkan mengaku sudah sejak jauh hari membantu menyiapkan pakaian dan atribut Korpri untuk pelantikan suaminya sebagai PPPK. Semua perlengkapan itu dibeli dari hasil ia berjualan cabai dan sayuran di pasar.

“Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jualan. Dia yang pesan di Shopee tapi saya yang disuruh bayar, ya uangnya dari hasil jual gorengan. Saya bantu dia dari nol, dari belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK,” tutur Fitri lirih.

Dua bulan pasca diceraikan secara lisan, hingga Oktober ini Fitri mengaku bertahan dari hasil jualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumahnya.

Dari hasil tersebut dia juga mampu menghidupi kedua anaknya yang masih kecil.  

Selama masa itu pula, Fitri dan suaminya telah melakukan mediasi disaksikan kedua orang tua dan pihak Kepala Desa, namun sang suami tetap bersikeras untuk menceraikannya. 

"Bahkan katanya dia mau menceraikan saya sejak lama, tapi dulu posisi saya masih hamil dan saya baru tahu waktu mediasi," ungkap Fitri.

Jauh sebelum ini, Fitri mengungkap jika dulu pernikahannya memang sempat tidak direstui oleh ibu mertua. 

Bahkan setelah mereka menikah pada tahun 2020, mertua sering ikut campur.

"Sampai dulu suami saya itu pernah bantu saya cuci piring, pernah bantu saya menyuci. Itu dia bicarakan ke orang-orang. Seperti seorang tua tadi dia bicarakan ke tetangga-tetangga dia.

Dia bilang anak saya dibubudak-budak oleh dia, sama tetangga-tetangga. Dia suruh perempuan bantu. Awalnya saya diam, tapi lama-lama saya diinjak," timpalnya.

Saat ini, Fitri mengaku sangat kecewa.

Bahkan ia bersikeras tidak ingin kembali jika suatu waktu suaminya memintanya kembali.

(Serambinews.com/ Bangkapos.com)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved