Sosok Iskandar ST Korban Salah Tangkap Polisi, Dikira Pelaku Judi Online Padahal Ketua DPW NasDem

Iskandar ditangkap polisi berpakaian preman bersama dengan petugas Avsec Bandara Kualanamu dan kru pesawat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
Tribun-Medan.com/Anugerah Nasution
KORBAN SALAH TANGKAP -- Ketua DPW NasDem Sumut Iskandar saat diwawancarai di kantor NasDem, Kamis (21/9/2023). Pada Oktober 2025, Iskandar jadi korban salah tangkap 4 polisi di pesawat Garuda 

Iskandar menduga bahwa polisi diduga melakukan salah tangkap itu berasal dari Polrestabes Medan, karena dia sempat ditunjukkan surat penangkapan. 

"Benar, informasi dari Polrestabes Medan coba dicrosscheck," katanya. 

Selain dilakukan pemeriksaan sementara, Iskandar mengaku dirinya sempat diturunkan dari pesawat. Akibatnya penerbangan juga sempat delay. 

"Hanya karena sama nama Iskandar (jadi target penangkapan) dan sempat diturunkan (dari pesawat)," kata Iskandar.

Ketua DPD NasDem Kota Medan, Afif Abdillah, mengecam tindakan aparat dan meminta klarifikasi serta pemulihan nama baik Iskandar ST.

Klarifikasi Polisi

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan membenarkan adanya personel Polrestabes Medan melakukan penyelidikan, namun terjadi kekeliruan antara Polisi dan petugas bandara.

Ia menyebut, kemarin malam personel sedang mengejar terduga pelaku judi online dan scamming di Kualanamu karena hendak meninggalkan Sumatera Utara.

Terduga pelaku memiliki nama yang sama dengan Iskandar.

Namun karena Polisi tak bisa masuk ke dalam, sehingga berkoordinasi dengan pihak bandara dengan memberitahukan identitas.

"Jadi sebenarnya anggota Polrestabes saat ini lagi menangani kasus scamming dan judol. Jadi kan scamming dan judi online salah satu kunci dari keberhasil itu adalah kecepatan. Semuanya harus cepat, ternyata di salah satu yang dicari yang terlibat itu identitasnya mirip dengan hasil dengan manifest," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Kamis 16 Oktober 2025.

"Iya, seperti itu (dengan Iskandar). Habis itu, anggota Polrestabes karena tidak boleh masuk di front itu kan VIP, kan kita tidak boleh, kita minta bantuan avsec, itu dalam rangka mengidentifikasi atau melakukan profil, mencocokkan informasi. Ternyata tidak cocok," sambungnya.

Polda Sumut pun menyampaikan permohonan maaf karena dugaan salah tangkap.

Ternyata Iskandar yang mereka kejar, Iskandar ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem), bukan Iskandar judol maupun scamming.

"Tidak diapa-apakan, itu surat perintah bukan surat perintah penangkapan, tapi surat perintah tugas anggota yang lagi menangani, bukan nangkap."

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved