Dedi Mulyadi Sebut Air Aqua Dari Pegunungan Bukan Sumur Bor, Akui Tak Ada Niat Menjelekkan
Dedi Mulyadi Sebut Air Aqua Dari Pegunungan Bukan Sumur Bor, Akui Tak Ada Niat Menjelekkan.
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
“Contohnya, Bogor banyak airnya berasal dari Gunung Salak. Di Yogkarta dan Klaten, sumber airnya dari Gunung Merapi. Jadi, tidak harus dekat dengan gunung, yang penting berasal dari akuifer dalam,” katanya.
Selain lebih aman dari polusi, air pegunungan umumnya memiliki kandungan mineral alami yang lebih kaya dibanding air tanah dangkal di perkotaan. Inilah yang menjadi salah satu nilai tambah air pegunungan untuk kebutuhan AMDK.
Tenaga Ahli Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), Muhammad Sirod pun menyampaikan saat ini tidak ada aturan khusus untuk syarat sumber air minum. Menurutnya, hal yang penting itu adalah air yang akan menjadi AMDK wajib lolos SNI, BPOM, dan sertifikasi halal.
Selain SNI air mineral, Badan Standardisasi Nasional (BSN) juga telah menetapkan SNI yang termasuk dalam kategori AMDK, yaitu SNI 6242:2015 Air mineral alami; SNI 6241:2015 Air demineral; SNI 7812:2013 Air minum embun. Sirod menekankan pada dasarnya air sumur yang terhubung dengan pegunungan memiliki kualitas yang sama dengan air pegunungan.
“Sebenarnya beberapa air sumur dan air tanah yang terkoneksi ke gunung, itu kurang lebih kualitas dan mutunya sama. Namun, memang perlu diriset kandungannya (aspek fisika, kimia, dan mikrobiologi),” katanya.
KLARIFIKASI Danone Sumber Air Aqua dituding dari Sumur Bor
Manajemen Danone Indonesia kemudian memberikan klarifikasi atas perbincangan di media sosial soal sumber air produk AQUA.
Dalam keterangan resminya, Danone menegaskan bahwa air AQUA berasal dari sumber air pegunungan yang terlindungi secara alami.
“Air AQUA diambil dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Setiap sumber dipilih melalui proses seleksi ketat dengan 9 kriteria ilmiah dan 5 tahap evaluasi yang berlangsung minimal satu tahun,” tulis pihak Danone dalam pernyataan resminya.
Danone menjelaskan bahwa air yang digunakan bukan berasal dari air permukaan atau tanah dangkal, melainkan dari akuifer dalam dengan kedalaman mencapai 60 hingga 140 meter.
“Air dari akuifer ini terlindungi oleh lapisan kedap air, sehingga bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan tidak mengganggu sumber air yang digunakan masyarakat,” tambah Danone.
Perusahaan juga mengungkapkan bahwa sebagian titik sumber air bersifat self-flowing, atau mengalir alami tanpa perlu dipompa.
Proses pemilihan dan pengelolaan sumber air dilakukan oleh tim ahli dari berbagai bidang seperti geologi, hidrogeologi, geofisika, dan mikrobiologi.
Selain itu, Danone memastikan bahwa setiap lokasi sumber air telah melewati kajian dampak terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) juga mengonfirmasi bahwa sumber air AQUA tidak bersinggungan dengan air yang digunakan warga
(Tribunjabar/Tribunnews/Tribunsumsel)
| Dua Polisi Pekalongan Tipu Warga Rp2,6 Miliar dengan Janji Lolos Akpol, Kini Terancam Dipecat |
|
|---|
| Cara Daftar Program Magang Nasional 2025 Gelombang II, Berapa Gajinya? |
|
|---|
| Kekayaan Capai Rp29 Miliar, Wakil Walikota Blitar Malah Terjerat Kasus Utang Rp214 Juta, Kok Bisa |
|
|---|
| Daftar 40 Nama Diusulkan Pahlawan Nasional, Ada dari 2010, Presiden Gus Dur dan Soeharto Termasuk |
|
|---|
| JS PPPK yang Ceraikan Melda Safitri Tak Dipecat, Bupati Aceh Singkil Ungkap Alasannya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.