Pemkab Aceh Panggil Melda Safitri Buntut Viralkan Dicerai Suami Jelang Pelantikan PPPK
Pemanggilan Melda Safitri ini disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Ringkasan Berita:
- Buntut viralkan dicerai suami jelang pelantikan PPPK, Melda Safitri dipanggil Pemkab Aceh
- Melda Safitri saat ini berada di Jakarta, sehingga surat pemanggilan dirinya belum disampaikan ke yang bersangkutan
- Melda Safitri dan suaminya hendak didamaikan oleh Bupati Aceh Singkil, Safriadi Manik
BANGKAPOS.COM -- Pemerinah Kabupaten Aceh Singkil panggil Melda Safitri buntut viralkan dicerai suami jelang pelantikan PPPK.
Melda Safitri bakal dipanggil untuk dimintai keterangannya terkait kabar yang beredar secara masif belakangan ini.
Namun diketahui Melda Safitri saat ini tengah berada di Jakarta.
Pemanggilan Melda Safitri ini disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Singkil, Edi Salman.
Menurutnya, pemanggilan terhadap Melda Safitri untuk mengklarifikasi kabar viral dirinya diceraikan suami yang lolos PPPK.
Pemkab Aceh sudah menyiapkan surat pemanggilan terhadap MS untuk meminta keterangan.
Baca juga: Harta Kekayaan Harry Budi Sidharta Wakil Dirut PT Timah, Tembus Rp 9,9 Miliar, Punya Kapal Laut
Hanya saja berdasarkan informasi, MS sedang berada di Jakarta.
Sehingga surat pemanggilan belum bisa disampaikan kepada yang bersangkutan.
Oleh sebab itulah belum ada kesimpulan apakah akan ada sanksi atau tidak terhadap JS, sang suami yang tercatat sebagai PPPK Satpol PP Aceh Singkil.
"Belum bisa diambil kesimpulan adakah pelanggaran tidaknya. Karena keterangan yang kami terima baru dari pihak laki-laki," kata , Selasa (28/10/2025).
Salman menegaskan pihaknya tidak bisa menyampaikan hasil klarifikasi terhadap JS kepada publik.
Sebab, masih berupa keterangan sebelah pihak.
Kecuali bila sudah ada keterangan dari kedua belah pihak, maka dapat diambil kesimpulan.
Suami Melda Safitri Ungkap Alasan Mantap Ceraikan Istri
Baca juga: Prabowo Titip Eks Pengawal ke Kapolri untuk jadi Perwira, Sindir Menteri & Jenderal: Kalian Juga Kan
Kisah pilu Melda Safitri akhir-akhirnya menjadi perhatian publik.
Istri yang diceraikan suaminya dua hari sebelum pelantikan PPPK itu buka suara di podcast Denny Sumargo.
Melda menceritakan perjuangannya menemani sang suami dari nol, bahkan rela membelikan seragam Korpri dari hasil jualan sayur.
Namun, justru saat suami akan dilantik, perceraian terjadi.
Apa alasan sebenarnya sang suami tega menceraikan Melda jelang pelantikan PPPK?
Diketahui, Safitri baru-baru ini menceritakan kisahnya di podcast Denny Sumargo.
Ia menceritakan kejadian pilu diceraikan sang suami, JS.
JS bersikeras ingin bercerai karena sifat Safitri.
Alasannya adalah Safitri dianggap keras kepala dan susah diatur.
"Saya tanya ke dia 'apa alasan kamu ceraikan saya', dia bilang saya keras kepala, tidak bisa diatur," ujar Melda Safitri dilansir YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Minggu (26/10/2025).
Safitri mengakui mungkin ia punya banyak kesalahan sebagai istri.
Namun, ia sangat kecewa diceraikan jelang pelantikan PPPK.
Padahal, ia menemani suami berjuang dari titik nol.
Kini, saat suami sukses, ia justru ditinggalkan.
Safitri bahkan rela membelikan atribut Korpri suami.
Pembelian seragam itu dari uang hasil jualannya.
"Mungkin saya memang istri yang kurang sempurna, saya banyak salah,"
"Cuma saya kecewanya setelah saya temani dari nol tapi pas dia sudah sukses dia tinggalin," kata Safitri.
Safitri mengonfirmasi bahwa status rumah tangganya akan segera bercerai.
Mereka sudah membuat surat pernyataan perpisahan.
"Akan bercerai karena kami sudah buat surat pernyataan, disaat dia kembalikan saya ke orang tua saya, orang tua saya datang ke Singkil bersama adik saya dari pihak keluarga menghubungi mantan suami dan dia datang ke rumah membawa wali disitu juga kami sudah diskusikan dia tetap ingin menceraikan saya," katanya.
Proses itu dilakukan saat Safitri dikembalikan ke rumah orang tuanya.
Keluarga Safitri sempat menghubungi JS untuk berdiskusi.
Namun, JS tetap kekeuh ingin menceraikannya.
Faktor ekonomi diakui menjadi bayang-bayang terbesar dalam pernikahan mereka.
Safitri mengaku kesulitan merawat diri, bahkan untuk membeli bedak.
"Siapa sih perempuan yang tidak mau cantik? tapi kan faktor ekonomi juga," imbuhnya.
"Nanti kalau saya usahakan untuk membeli bedak, nanti bagaimana dengan kebutuhan kami," lanjut Safitri.
Perceraian yang dilontarkan JS pada 15 Agustus sangat menyakitkan.
"Impian yang sudah saya harapkan dengan anak-anak kandas," ujar Safitri menahan tangis.
Safitri menyebut, sang suami langsung pergi ke rumah orang tuanya dan tidak mau pulang.
"Dia tetap kekeuh untuk menceraikan saya," kata Fitri.
Ia menduga penampilan dirinya yang kurang menarik juga menjadi alasan perceraian.
Safitri tetap mengakui bahwa JS juga berusaha mencari nafkah.
Walaupun hasil usaha suaminya terkadang belum tentu ada.
"Dia mencari juga, tapi terkadang yang dicari itu belum tentu ada hasil tapi dia udah usaha," terangnya.
Kini, Melda mengaku mental hancur akibat perpisahan tersebut.
"Kalau fisik dia tidak pernah kasar tapi kalau batin sudah cukup," terangnya.
Ia membayangkan bisa menemani suami dan foto bersama saat pelantikan.
Harapan itu pupus karena ia diceraikan dua hari sebelum pelantikan PPPK (17 Agustus 2025).
Saat ini, perasaan Melda terhadap JS sudah kosong.
"Jujur kalo sekarang hati saya ke dia sudah kosong, tapi saya lebih fokus untuk saya," tuturnya.
Ia memilih untuk fokus membesarkan kedua anaknya yang masih kecil.
Melda Safitri dan Suami Ingin Didamaikan
Bupati Aceh Singkil, Safriadi Manik atau akrab disapa Haji Oyon, menanggapi desakan publik yang meminta pemecatan segera terhadap JS, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang viral menceraikan istrinya, Melda Safitri, beberapa hari menjelang pelantikannya.
Pemkab tidak akan mengambil langkah pemecatan secara terburu-buru dan memilih untuk memprioritaskan proses penyelidikan dan upaya mediasi demi menyelamatkan rumah tangga JS dan Safitri yang telah dikaruniai dua anak tersebut.
"Belum dipecat, apapun belum. Sekarang kita penyelidikan dulu, baru kita ajak dan kita utamakan kalau bagi pribadi saya dan juga sebagai Bupati, harus dirujukkan kembali, tidak ada cerai menceraikan," ujar Bupati Safriadi Oyon, dilansir dari unggahan manajer Safitri, Rita Sugiarti Ricentil Panggabean, Sabtu (25/10/2025).
Menurut Safriadi, fokus utama Pemkab saat ini adalah nasib kedua anak yang menjadi korban dari perpisahan orang tua mereka.
"Kan mereka belum bercerai habis, kita mediasi supaya sebaiknya sedapatnya mereka harus rujuk, karena yang kita sedihkan ada dua anak," tegasnya.
Selama status pernikahan (cerai) belum final di mata hukum, dan proses klarifikasi internal masih berjalan, Pemkab tidak akan mengambil tindakan ekstrem seperti pemecatan untuk menghindari kesalahan prosedur atau sanksi yang tidak proporsional.
Pernyataan Bupati ini menggarisbawahi pendekatan Pemkab Aceh Singkil yang mengutamakan aspek kemanusiaan dan keberlangsungan keluarga di atas tuntutan sanksi disiplin kepegawaian.
Sebelumnya, kasus Melda Safitri, seorang istri yang selama ini berjuang dan bahkan membelikan baju Korpri untuk pelantikan suaminya dari hasil berjualan, telah memicu kemarahan publik nasional.
Banyak pihak, termasuk tokoh masyarakat dan warganet, menilai tindakan JS tidak beretika dan mendesak Bupati untuk mencabut SK PPPK-nya.
Meskipun JS telah resmi dilantik sebagai PPPK Satpol PP/WH, kini nasibnya akan ditentukan melalui proses penyelidikan internal dan mediasi yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil.
Diketahui, Melda Safitri dan JS, suaminya resmi bercerai sejak 14 September 2025 yang dihadiri kepala desa dan keluarga kedua pasangan itu.
Namun JS telah menjatuhkan talak cerai kepada Safitri sejak 15 Agustus, tiga hari sebelum suaminya dilantik jadi PPPK Satpol PP di Aceh Singkil.
(Bangkapos.com/Tribun-Medan.com/Serambinews.com)
| Biodata Simon Dirut Pertamina yang Dipuji Menkeu Purbaya |   | 
|---|
| Warga Tolak Rumahnya Ditempeli Stiker Keluarga Miskin, Kini Ramai-Ramai Mundur Jadi Penerima Bansos |   | 
|---|
| 59 Kali Naik Private di Pemilu 2024, Segini Harta Kekayaan Ketua KPU Mochammad Afifuddin |   | 
|---|
| Prabowo Titip Eks Pengawal ke Kapolri untuk jadi Perwira, Sindir Menteri & Jenderal: Kalian Juga Kan |   | 
|---|
| Harta Kekayaan Harry Budi Sidharta Wakil Dirut PT Timah, Tembus Rp 9,9 Miliar, Punya Kapal Laut |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.