Sosok Sepriana Ibu Prada Lucky Tolak Santunan Rp220 Juta dari 22 Pelaku: Nyawanya Tak Semurah Itu

Sosok Sepriana Paulina Mirpey, ibunda Prada Lucky Chepril Saputra Namo (22) yang tewas dianiaya senior menyimpan pilu mendalam.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Tangkap layar akun Kompas TV
MENANGIS - Sepriana Paulina Mirpey, ibu almarhum Prada Lucky Namo (22) yang tewas dianiaya 22 seniornya, menangis saat ungkap fakta pada sidang 27 Oktober 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Sosok Sepriana Paulina Mirpey, ibunda Prada Lucky Chepril Saputra Namo (22) yang tewas dianiaya senior menyimpan pilu mendalam
  • Ia menceritakan adanya upaya dari pihak pelaku yang menewaskan putranya membawa surat pernyataan santunan
  • Kesaksian ibunda Prada Lucky Namo ini juga sempat disampaikan pada sidang sebelumnya, lengkap dengan konfirmasi pihak batalyon  

 

BANGKAPOS.COM - Sosok Sepriana Paulina Mirpey, ibunda Prada Lucky Chepril Saputra Namo (22) yang tewas dianiaya senior menyimpan pilu mendalam.

Prada Lucky diduga tewas akibat dianiaya seniornya di Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere (Yonif TP/834/WM) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terdakwa yang terlibat dalam kasus penganiayaan Prada Lucky kini mengungkap fakta mengejutkan.

Ia menceritakan adanya upaya dari pihak pelaku yang menewaskan putranya membawa surat pernyataan santunan.

Baca juga: Sosok Prada Richard, Dipaksa Senior Adegan Asusila dengan Prada Lucky, Area Sensitif Diolesi Cabai

Surat itu berisi nama 22 pelaku, masing-masing disebut memberikan uang santunan Rp10 juta, dengan total Rp220 juta.

Video Sepriana menangis saat sidang 27 Oktober 2025 pun viral di media sosial.

"Pelaku menyerahkan uang Rp10 juta jadi total Rp220 juta dan mereka memang meminta maaf bla bla. Tapi saya sebagai orang tua juga memaafkan mengampuni dan mengikhlaskan, terus di bawah itu ada tanda tangan saya dan Komandan Batalyon," cerita Sepriana.

Namun, Sepriana menolak menandatangani surat tersebut.

"Saya tidak mau. Saya bilang kalau memang mau kasih santunan untuk kedua adik alhamrhum, bunyinya santunan, buat apa nama pelaku itu ditulis di situ dan per pelaku Rp10 juta per kepala. Saya bilang, nyawa anak saya tidak semurah itu," ucapnya sambil menahan tangis.

"Saya perjuangkan anak saya masuk tentara, susah payah bapak. Saya perjuangkan 8 kali tes Pak. Masa nyawa anak saya dihargai Rp10 juta per kepala, begitu murahkah nyawa anak saya?" tambahnya.

Kesaksian ibunda Prada Lucky Namo ini juga sempat disampaikan pada sidang sebelumnya, lengkap dengan konfirmasi pihak batalyon.

Surat Santunan Diduga Berisi Permintaan Maaf Pelaku

Menurut Sepriana, surat yang dibawa perwakilan batalyon tidak hanya berisi santunan, tapi juga memuat permintaan maaf para pelaku serta pernyataan bahwa keluarga korban telah memaafkan.

20251031 PRADA LUCKY2
KOMANDAN BATALYON - Orang tua almarhum Prada Lucky C.S Namo meminta majelis hakim Pengadilan Militer III-15 Kupang menghadirkan Komandan Batalyon Teritorial 834/Waka Nga Mere, Nagekeo dan Dokter Batalyon sebagai saksi dalam sidang lanjutan, Rabu (29/10/2025).

“Di dalam surat itu tertulis jelas nama 22 pelaku, masing-masing memberikan santunan Rp10 juta. Lalu di bawahnya ditulis orang tua korban memaafkan dan mengampuni perbuatan pelaku. Saya jelas menolak tanda tangan karena itu bisa digunakan di pengadilan untuk meringankan hukuman mereka,” ungkap Sepriana, Senin (29/9) saat Sidang.
Ia menolak dengan tegas, karena merasa isi surat tersebut bisa menjadi jebakan hukum.

“Mau diberi satu kepala satu miliar pun, kalau ada kata-kata memaafkan, saya tidak akan tanda tangan. Nyawa anak saya tidak bisa diganti dengan uang. Saya lebih baik miskin, tapi tetap menjaga harga diri,” tegasnya.

Keluarga di Alak Tegas Menolak

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved