Profil Muhidin, Gubernur Kalsel Sentil Menkeu Purbaya: Koboi Salah Tembak
Profil Muhidin, Gubernur Kalsel Sentil Menkeu Purbaya: Koboi Salah Tembak. Berikut ulasannya
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
Ringkasan Berita:
- Kemenkeu menemukan Rp234 triliun dana pemerintah daerah mengendap di bank, berdasarkan data dari Bank Indonesia
- Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, disebut memiliki dana mengendap Rp5,17 triliun
- Menkeu Purbaya meminta agar dana dari pemerintah pusat digunakan secara produktif agar manfaatnya cepat dirasakan masyarakat
- Gubernur Kalsel Muhidin merasa tersinggung dan menolak tudingan tersebut
- Ia menilai pernyataan Purbaya tidak benar dan menegaskan agar menteri tidak asal bicara
BANGKAPOS.COM - Profil Muhidin, Gubernur Kalsel Sentil Menkeu Purbaya: Koboi Salah Tembak
Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin menanggapi dengan tegas pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa soal dana pemerintah daerah (pemda) yang disebut mengendap di bank.
Dalam keterangannya, Muhidin menyebut sang menteri seperti “koboi salah tembak”.
Muhidin Kritik Gaya Komunikasi Menkeu
Pernyataan Menkeu Purbaya sebelumnya menyebut ada Rp234 triliun dana pemda yang mengendap di perbankan, berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI).
Baca juga: Profil dan Kekayaan Deni Surjantoro, Pejabat Kemenkeu yang Jabatan Tangannya Ditolak Menkeu Purbaya
Salah satu daerah yang disebut memiliki dana mengendap besar adalah Kota Banjarbaru, dengan total Rp5,17 triliun, menempati peringkat ketiga secara nasional.
Menanggapi hal itu, Muhidin menilai tudingan tersebut tidak tepat dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman publik.
“Apa yang dikatakan oleh Pak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ini tidak ada kebenarannya. Artinya, jangan sampai koboi salah tembak, salah tembak Kalimantan Selatan,” tegas Muhidin, dikutip dari YouTube Tribun Sumsel, Kamis (30/10/2025).
Ia juga meminta Purbaya untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan publik.
“Janganlah menteri ini terburu-buru mengambil statement kepada masyarakat, akhirnya kita kacau,” tambahnya.
Dana Mengendap
Kementerian Keuangan menemukan dana pemerintah daerah sebesar Rp234 triliun masih mengendap di bank.
Purbaya meminta agar dana tersebut segera digunakan secara produktif demi mempercepat manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Namun, pernyataan ini memicu reaksi keras dari sejumlah kepala daerah, termasuk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Gubernur Kalsel Muhidin, yang menilai data itu perlu diklarifikasi lebih rinci sebelum dipublikasikan.
Profil Singkat Gubernur Muhidin
Muhidin lahir di Binuang, Tapin, pada 6 Mei 1958, dan saat ini berusia 67 tahun.
Ia merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang dikenal sederhana dan dekat dengan masyarakat.
Sebelum terjun ke dunia politik, Muhidin mengawali karier sebagai guru olahraga di Banjarmasin sejak tahun 1981 hingga 2004.
Selama 23 tahun ia mengabdi sebagai pendidik sebelum akhirnya beralih ke dunia politik
Perjalanan Karier Politik
2004–2009: Anggota DPRD Kabupaten Tapin
2009–2010: Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
2010–2015: Wali Kota Banjarmasin
2021–2024: Wakil Gubernur Kalimantan Selatan
2024–Sekarang: Gubernur Kalimantan Selatan
Di bawah kepemimpinannya, Kalsel dikenal aktif mendorong pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan daerah, termasuk sektor pendidikan dan olahraga—dua hal yang dekat dengan latar belakangnya.
Kehidupan Pribadi
Muhidin menikah dengan Fathul Jannah, dan dikaruniai empat anak:
Karmila Muhidin
Rahmah Hayati Muhidin
Nur Rahman
Ahmah Muzaki
Putri sulungnya, Karmila Muhidin, kini mengikuti jejak sang ayah di dunia politik dan menjabat sebagai Komisaris Non Independen PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan.
Baca juga: Dulu Mantan Model, Kini Penampilan Sederhana Ida Yulidina Istri Menkeu Purbaya Jadi Sorotan
Pernyataan tegas Muhidin menunjukkan ketegasan kepala daerah dalam merespons tudingan pusat soal dana mengendap.
Dikenal sebagai mantan guru olahraga yang disiplin dan pekerja keras, Muhidin kini tampil sebagai pemimpin daerah yang berani menyuarakan pandangannya demi menjaga nama baik Kalimantan Selatan.
(Bangkapos.com/Tribunnewsmaker/Tribunnews)
| Cinta Ditolak, Dosen Cantik di Bungo Jambi Dibunuh Oknum Polisi, Diduga Disetubuhi Sebelum Tewas |
|
|---|
| Beby Prisillia Anak Polisi, Pantas Onad Pernah Takut Ketemu Calon Mertua: Kalau Tes Urine Bubarlah |
|
|---|
| Dulu Mantan Model, Kini Penampilan Sederhana Ida Yulidina Istri Menkeu Purbaya Jadi Sorotan |
|
|---|
| Kisah Pilu Ibu Menyusui Ditangkap Kasus Fidusia Saat Hendak Rayakan Ulang Tahun Anak di Karawang |
|
|---|
| Profil dan Kekayaan Deni Surjantoro, Pejabat Kemenkeu yang Jabatan Tangannya Ditolak Menkeu Purbaya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.