Berita Viral
Siapa Roni Nur Isman, PNS di Banten Viral Sindir PPPK Jangan Ngeluh, Ciut saat DPRD Turun Tangan
Roni Nur Isman, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi Banten yang viral sindir PPPK soal tunjangan
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Fitriadi
Ringkasan Berita:
- Sosok Roni Nur Isman, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi Banten yang viral sindir PPPK.
- Aksinya yang diduga merendahkan para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) membuat ia jadi sorotan.
- Ia menyindir para PPPK agar jangan mengeluh soal tunjangan.
BANGKAPOS.COM -- Inilah sosok Roni Nur Isman, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi Banten yang viral menyindir Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Aksinya jadi sorotan karena diduga merendahkan PPPK.
Roni bahkan menyinggung PPPK agar jangan mengeluh soal tunjangan.
Baca juga: Sumber Kekayaan Rully Anggi Akbar, Suami Komedian Boiyen, Dosen Sekaligus Pengusaha
Semua bermula dari sebuah status WhatsApp yang ia unggah.
Roni menyoroti besaran tunjangan sebesar Rp350.000, sekaligus “menasihati” para PPPK agar tidak banyak menuntut.
Kutipan tersebut sontak menjadi pusat perhatian karena dianggap tidak sensitif dan merendahkan perjuangan pegawai yang baru diangkat.
"11.000 x 350.000 = Itung sendiri berapa? /bulan #baru seumur jagung jangan banyak ngeluh, nuntut, syukuri liat ke bawah bukan dongak ke atas.” tulisnya dalam status WA, dilansir dari Instagram @fesbukbanten, Jumat (14/11/2025), via Kompas.com.
Tak butuh waktu lama, tulisan itu mencederai perasaan banyak PPPK yang merasa perjuangan mereka telah diremehkan.
Keluhan dan protes pun bermunculan di berbagai grup percakapan internal ASN.
Sejumlah anggota PPPK menilai status tersebut bukan hanya menyinggung secara personal, namun juga meremehkan skema tukin Rp350.000 per bulan yang direncanakan pemerintah pada 2025.
Banyak yang merasa kalimat itu menggambarkan ketimpangan perlakuan antara PNS dan PPPK, sehingga menambah kompleksitas dinamika hubungan kerja di lingkungan pemerintahan.
DPRD turun tangan
Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi PPPK Nasional, Taufik Hidayat, polemik ini benar-benar bermula dari unggahan Roni di status WhatsApp yang kemudian tersebar luas.
Ia menyebut, pencatutan status tersebut dengan cepat menimbulkan kegaduhan di kalangan tenaga PPPK di berbagai daerah.
"Berawal dari status WA oknum PNS menimbulkan kegaduhan, jadi ramai," kata Taufik melalui pesan WhatsApp, Kamis (13/11/2025).
Situasi yang memanas itu akhirnya membuat perwakilan PPPK meminta penjelasan sekaligus pertemuan klarifikasi.
Komisi 5 DPRD Banten kemudian turun tangan memfasilitasi mediasi antara Roni dan perwakilan tenaga PPPK.
Pertemuan berlangsung dalam suasana resmi, dengan harapan dapat mengakhiri polemik yang terlanjur melebar di ruang publik.
Roni ciut minta maaf
Pada pertemuan tersebut, Roni Nur Isman akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada para PPPK yang hadir.
Taufik menjelaskan bahwa proses penyelesaian berlangsung damai setelah Roni mengakui kesalahannya.
"Sekitar pukul 10.00 WIB dilakukan mediasi, dan akhirnya oknum yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf secara langsung di hadapan teman-teman," ujar Taufik.
Meski sudah berakhir melalui jalur mediasi, kasus ini menjadi pengingat bagaimana sebuah unggahan singkat di media sosial dapat berdampak luas, terutama ketika menyangkut isu sensitif seperti kesejahteraan ASN.
Polemik ini juga menunjukkan besarnya perhatian publik terhadap kesetaraan dan penghargaan bagi tenaga PPPK yang masih terus memperjuangkan posisi mereka di tengah birokrasi.
Roni dalam pertemuan tersebut, mengaku khilaf telah membuat status yang telah menyenggol PPPK.
Taufik berharap kejadian yang telah melukai hati PPPK semoga tidak terulang dan ini menjadi yang pertama dan terakhirnya.
Menurutnya, masih ada pihak yang memandang sebelah mata kepada PPPK karena dinilai menjadi beban APBD Banten.
"Ini menjadi pelajaran kita bersama. Ini menjadi keluhan teman-teman (PPPK) yang selalu dimarjinalkan, merasa direndahkan dan tersisihkan," ujar dia.
Permintaan Maaf Roni
Dalam video yang dibagikan Taufik, Roni tampak mengenakan batik dan menyampaikan langsung permohonan maaf kepada perwakilan PPPK.
Roni menyatakan penyesalan atas status yang dinilai menyinggung perasaan para PPPK, khususnya angkatan 2025.
"Saya Roni Nur Isman memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan PPPK atas kesalahan saya, kekhilafan saya membuat status WA yang menyinggung rekan-rekan semua. Sekali lagi saya memohon maaf," kata Roni.
Pada kesempatan itu, Roni menjadikan pengalam tersebut menjadi pembelajaran baginya.
"Itu menjadi pelajaran bagi saya dan saya tidak akan mengulangi, saya mohon maaf dan memohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," tambahnya.
Selain itu, beredar pula video permintaan maaf Roni lainnya menggunakan baju dinas harian.
Meski menuai reaksi beragam, sikap terbukanya dinilai sebagai langkah positif untuk meredakan ketegangan.
Sejumlah PPPK bahkan mengapresiasi keberaniannya mengakui kesalahan secara publik.
Sebagai informasi bahwa tunjangan untuk PPPK diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 dan diperbarui melalui Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2024.
(Bangkapos.com/Tribun Jatim/Kompas.com/Tribunnews)
| Nasib Manaf Zubaidi Pensiunan Jaksa Ngamuk ke Dedi Mulyadi, Kini Dinonaktifkan dari Yayasan UBP |
|
|---|
| Sosok dan Nasib Bripda TT Polisi di NTT Hajar 2 Siswa SPN yang Merokok, Kapolda Turun Tangan |
|
|---|
| Kisah Sedih Siswa SMP di Rohil Riau, Sandalnya Dipotong Guru Gara-gara Tak Mampu Beli Sepatu |
|
|---|
| Suami Terusir di Ogan Ilir Kini Dibangun Rumah, Putuskan Talak Istri |
|
|---|
| Cerita Tokoh Suku Anak Dalam Merangin Jambi, Anaknya Ditipu Penjual Bilqis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/2051115-PNS-BANTEN.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.